"Kakak kenapa?" Ucap Sheila yang melihat Alfa memiliki lebam di wajahnya. Wajahnya sangat lusuh, bibirnya terlihat sedikit sobek. Tapi, rasa sakit di badanya tidak Ia rasakan. Luka itu hanya membekas.
Tetap saja walaupun Alfa tak merasakan rasa sakit di tubuhnya. Ia masih tetap memiliki rasa sakit dihatinya, Ia lesu. Belum lagi Ia terus kepijuran mengenai ucapan Tata yang membuatnya kebingungan. Akankah Ia menyerah untuk menyerahkan dirinya? Demi membebaskan Tata dan Dika dari jeratan perjanjian mereka yang bahkan tidak diketahui oleh Alfa.
.
.
.
"Emangnya gue sama Dika mau, huh? Memangnya gue sama Dika dengan suka rela ngehianatin lo? Memangnya gue sama Dika gak tertekan sama keadaan ini? HAH! GUE TAHU PERASAAN LO DAN GUE TAHU SUDUT PANDANG LO KE GUE SAMA DIKA! Tapi, apa! Lo gak tahu kenapa gue sama Dika tiba-tiba ngebela musuh lo? Apa lo tahu? HAH!" Ucapan Tata yang masih terbayang di pikiran Alfa.
"Yaudah bawa gue!" Ucap Alfa tadi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com