Gabby yang Michael kenal ialah perempuan yang selalu optimis. Tidak jarang perempuan itu menyingkirkan jauh-jauh masalah yang membebani pikirannya. Gabby juga merupakan perempuan yang selalu berpegang teguh dengan apa yang ia yakini.
Tapi malam ini berbeda, ada yang aneh dengan sikap Gabby.
Michael menunduk dan melihat Gabby sudah tertidur di pelukannya. Bulu matanya masih dibasahi oleh bekas air matanya. Hidungnya memerah, entah karena suhu udara malam itu atau karena terlalu lama menangis.
Gabby, apa kamu sudah lupa? Kamu itu nggak pintar untuk bohong.
"Besok," Michael menjauhkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Gabby, "Datang ke aku dan beritahu aku apa yang memenuhi pikiranmu."
--
Gabby merenggangkan tubuhnya di kasurnya yang empuk. Dia membuka matanya secara perlahan dan melihat jam yang berada di atas meja belajarnya.
Tunggu.
Kenapa dia sudah ada disini?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com