webnovel

Bag 32 Tidur Bersama

Lori tidak berhenti tersenyum lebar begitu kedua orangtuanya berbaring di ranjang kamarnya mengapitnya di kedua sisi. Lori bahkan menarik tangan kiri Anxia serta tangan kanan Richard menyilang diatas tubuhnya membuat dua insan itu menjadi canggung.

Richard menelan ludah dengan susah payah begitu merasakan kulit halus dari tangan istrinya membuatnya kembali teringat akan malam panas empat tahun lalu. Sementara Anxia merasa canggung saat lengannya bersentuhan dengan lengan suaminya. Dia ingin menarik diri tapi takut putrinya akan kecewa dan menangis.

Pada akhirnya dia memejamkan mata berpura-pura tidur dan menunggu sampai putrinya jatuh terlelap barulah dia akan melepaskan diri.

Anxia sama sekali tidak tahu Richard tengah mengulas senyum sembari memandangi wajahnya yang berpura-pura tidur. Tentu saja Richard tahu kalau istrinya hanya berpura-pura saja, tapi dia tidak membongkarnya dan malah menggunakan kesempatan ini untuk memuaskan matanya.

Tidak membutuhkan lama, Lori, putri kecil mereka telah jatuh terlelap terbukti dari napasnya yang kini menjadi lebih teratur. Bibir kecilnya agak sedikit terbuka dengan imutnya sementara kedua tangannya bertumpu pada tangan kedua orangtuanya yang saling menyilang.

Wajah polos Lori kecil yang tertidur tampak lebih bersinar-sinar dan ada jejak ekspresi kebahagiaan pada wajahnya seakan anak itu sedang mengalami mimpi indah.

Kenyataannya, Lori memang sedang berbahagia. Ayah tampan yang ditemuinya di bandara Jerman dan ingin menjodohkannya dengan ibunya, ternyata adalah ayah kandungnya sendiri!

Awalnya jika seandainya ibunya memang bersikeras tidak menyukai calon ayah tampannya, Lori tidak akan memaksanya walaupun dia sudah sangat menyukai Richard hingga keinginannya untuk menjadi anak perempuan pria itu tidak terbendung lagi.

Tapi kini ternyata ayah tampannya yang ditemuinya ternyata memang adalah ayahnya! Lori menjadi makin mantap ingin menyatukan dua insan ini dan kali ini dia akan melakukan segala cara untuk membuat ibunya tidak rela untuk pergi dari tempat ini.

Dan mengajak mereka tidur bersama adalah salah satu rencananya. Kecerdikan serta kejeniusan Lori tidak hanya diwariskan dari ayahnya saja, tapi kepekaannya serta memanfaatkan kelemahan seseorang didapatinya dari ibunya.

Lori tahu betul, dua orang ini sangat menyayanginya dan akan melakukan apa saja untuk mengabulkan keinginannya. Dia hanya perlu memasang wajah jutek atau cemberut agar kedua orangtuanya menjadi luluh dan melakukan apapun untuknya.

Lori memanfaatkan kelemahan ini dan membuat mereka melakukan apapun yang ia minta… termasuk tidur bersama.

Disaat jam menunjukkan tepat pukul tengah malam, Richard memutuskan untuk keluar. Dia harus bersiap-siap untuk mengikuti video conference yang akan diadakan satu jam lagi. Sebelum itu, Richard bergerak dengan pelan-pelan untuk memberi kecupan ringan pada kening putrinya. Lalu dia juga bergerak untuk melakukan hal yang sama pada istrinya.

Namun mata Anxia segera terbuka dan memberikan tatapan peringatan begitu merasakan pergerakan sebelahnya mendekatinya.

'Awas, kau macam-macam denganku!' seolah bisa mendengar suaranya melalui tatapan tajam mata istrinya, Richard cengar-cengir sendiri membuat Anxia merasa jengkel.

Pada akhirnya Richard mundur dan turun dari ranjang membuat Anxia bernapas lega. Dia bahkan tidak perlu melihat pria itu yang sedang berjalan keluar dari kamar karena dia tidak ingin melihat suaminya. Anxia memutuskan memejamkan matanya kembali untuk tidur. Kali ini benar-benar tidur dan bukannya sandiwara.

Namun sekali lagi matanya terbuka dengan syok saat merasakan sesuatu yang halus menempel pada pipinya. Ternyata Richard tidak berjalan ke pintu tapi berputar menghampirinya untuk mencium pipinya!

Anxia melirik ke arah suaminya yang kini tersenyum dipenuhi kemenangan tanpa rasa takut terhadap tatapan mematikan miliknya.

"Ssst." Richard segera meletakkan jari telunjuknya ke depan mulutnya saat melihat Anxia hendak bangkit berdiri untuk memberinya pelajaran. Dia memberi kode mata untuk memberitahunya kalau Anxia bergerak dengan cepat pasti akan membangunkan putri mereka yang sedang tertidur pulas.

Anxia menggigit bagian dalam pipinya dengan frustrasi tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia tahu, putrinya ini mudah terbangun kalau ada pergerakan tak lazim pada ranjang yang ditidurinya. Itu sebabnya dia langsung mengurungkan niatnya untuk bangkit berdiri begitu sadar masih ada putrinya yang sedang tidur disebelahnya.

Tatapan Anxia semakin ganas saat melihat kedipan sebelah mata suaminya yang tak tahu malu itu sebelum akhirnya keluar dari kamar ini.

Ugh!

Anxia hanya bisa mengutuki dirinya sendiri akan kesalahan fatal yang dilakukannya empat tahun yang lalu. Dia memang bersyukur memiliki Lori sebagai putrinya, tapi dia sungguh berharap, orang yang dijebaknya bukanlah Richard Calvin!

[author: kalau ayahnya bukan Richard, berarti bukan Lori dong yang lahir 🤦‍♀️🤦‍♀️]

***

Keesokan paginya, Anxia bangun terlebih dulu dan baru sadar jam masih menunjukkan pukul empat pagi. Biasanya putrinya akan bangun sekitar jam enam, berarti masih ada dua jam sebelum putrinya bangun.

Sudah kebiasaannya selama belasan tahun ini untuk tidur hanya tiga hingga empat jam sehari. Pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran tidak mengizinkannya untuk tidur nyenyak ataupun ketiduran disaat menjalankan misi.

Bahaya dari musuh selalu mengintai dikala saat dia tidur dan apapun bisa terjadi jika dia memuaskan tubuhnya untuk tidur berlarut lama. Itu sebabnya, tidak peduli seberapa mengantuknya dia, kelopak mata Anxia selalu menolak untuk terpejam. Kalaupun dia memaksa dirinya untuk tidur, hanya bisa bertahan selama tiga jam saja. Kalau tubuhnya benar-benar kecapaian dan terluka parah, maka mungkin dia bisa tidur hingga enam jam paling lama.

Biasanya pagi-pagi begini dia akan membuka dark websitenya dan memilah misi-misi yang akan dia ambil dari sana.

Tapi kini dia tidak bisa melakukannya. Pertama, dia tidak membawa laptopnya dan kedua Richard akan langsung tahu begitu dia membrowsing website illegal di komputer rumah ini.

Pada akhirnya Anxia memutuskan untuk keluar tanpa membangunkan putrinya. Anxia mengerling ke tiap sudut ruangan dan sesuai dugaannya, ada beberapa kamera cctv terpasang disana.

Dia tidak akan bisa mencari tahu program ciptaan Stanley dengan leluasa. Setidaknya dia harus mengehack system pertahanan rumah ini bila dia ingin membongkar seluruh isi rumah ini untuk mencari targetnya.

Biasanya dia merasa percaya diri untuk meretas system cyber security seseorang, tapi dalam kasus kali ini, Anxia tidak memiliki kepercayaan diri. Ditambah lagi, Stanley Calvin merupakan mantan hacker sekaligus creator di dunia pemograman.

Dia pasti akan langsung ketahuan bahkan sebelum berhasil menembus system pertahanan sekuriti tempat ini.

Anxia harus berpikir ulang bila ingin melawan seorang mantan hacker yang melegenda.

Anxia memutuskan untuk berjalan kebelakang hingga berdiri ke tepi kapal yang terparkir dihalaman rumah ini. Untungnya matahari sudah mulai mengintip sehingga udara disekitarnya tidak terlalu dingin.

Pandangannya tertuju pada air kanal dihadapannya sambil melamun. Dia sudah tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan. Seumur hidupnya kehidupannya serta jadwal aktivitasnya selalu tertata rapi.

Namun rencananya berantakan dan dia tidak memiliki jadwal semenjak Richard menyita semua alat komunikasinya serta membuangnya.

Tunggu! Bukankah Richard yang mesum itu masih menyimpan branya yang memiliki fungsi memancarkan sinyal?

Dimana pria itu menyimpannya? Jika dia bisa menemukan bra miliknya, dia bisa mengirim sinyal pada Ling Meng dan sahabatnya akan mencari cara untuk menghubunginya tanpa alat komunikasi yang bisa dilacak.

Anxia berbalik untuk masuk ke dalam namun langkahnya terhenti saat melihat sosok seorang berdiri di depannya. Anehnya, orang itu memandangnya dengan tatapan penuh penasaran dan… khawatir?

Sejak kapan Richard berdiri disana? Kenapa pula ekspresi pria itu membuatnya gelisah?

>>>>>>>> from author

Hai para pembaca tersayangku. Kemarin saya ada masukin foto di komen bab sebelumnya. Mungkin kalian belum sempat ngecek ig saya di @vorstinstory, jadi saya masukkan foto visual Lori beserta Richard di komen.

Skrg WN tambah canggih nih, bsa masukin foto dan gif yg lucu2. Jadi lbh gampang kalau kasih gambaran visual karakternya

Happy reading!

Bab berikutnya