Begitu sampai di mansion, Satria menyuruhku untuk langsung istirahat. Sedang dia dan Ruben berjalan ke mansion bagian Kakek. Beberapa hari ini, mereka memang sering menemui kakek untuk membicarakan masalah bisnis. Sesekali Om Fred juga ikut hadir di sana.
Wajah Ruben sedikit menegang saat dengan cepat berjalan bersisian dengan Satria. Aku menghela napas memperhatikan kedua punggung orang itu berlalu memasuki lorong berpilar tinggi untuk menuju kediaman kakek.
Ini saat-saat tersulit bagi perusahaan Wijaya. Jika semua investor benar-benar pergi, maka apa yang akan terjadi? Satria bakal dianggap nggak becus menangani perusahaan. Aku menggeleng, meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com