webnovel

Mata Langit

Adzan shubuh belum kedengeran tapi aku udah ada di dalam mobil. Satria beneran berangkat pukul empat pagi. Aku tadi cuma sempat gosok gigi dan cuci muka sebelum pergi. Udara di sini dingin banget. Aku sampai harus memakai mantel tebal dan penutup telinga. Nggak tahu deh dia mau ngapain pagi buta begini Travelling. Aku masih ngantuk banget.

"Sebenarnya kita mau kemana sih, Bang?" tanyaku dengan mata terpicing.

"Jangan banyak tanya deh, udah kalau kamu mau tidur ya tidur aja."

"Kamu nggak bermaksud buang aku ke jurang kan?"

"Kalau kamu bawel terpaksa aku lakukan itu."

"Tega banget kamu, Bang."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya