Sudah berjam-jam Aldera menunggu gadis itu keluar dari dalam kamarnya, tetapi ternyata Lisa masih mengurung diri tanpa makan dan minum membuat Melina yang juga sedang terduduk disampingnya menjadi ikut merasa khawatir dengan hal itu.
Seorang wanita paruh baya yang baru saja menceritakan semua kebenaran kepadanya pun, kini masih melamun seakan merasa bersalah kepada putrinya sendiri. Entahlah, ia hanya tidak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi didepan Aldera, karena sesungguhnya itu sangatlah melelahkan.
Berpura-pura baik-baik saja, seolah terlihat tidak pernah mengalami suatu kejadian yang menyakitkan membuat seorang Melina merasa tersiksa selama bertahun-tahun ini.
Aldera yang sedari tadi diam memperhatikan pintu yang tertutup rapat itu pun langsung menoleh menatap Melina dan berkata, "Bu, mending masuk ke kamar aja, soal Lisa biar aku aja yang urus, ya," ujarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com