"Kak, sebelumnya aku mau meminta maaf. Aku tidak seharusnya mendiamkanmu. Sekarang kita bukan siapa-siapa lagi, jadi aku tidak berhak marah kepadamu. Saat ini, aku sudah memaafkan segala kesalahanmu yang dulu. Apakah kau juga mau memaafkanku kak?" Kirana hampir menangis, tetapi dia berhasil menahan agar air mata itu tidak turun membasahi kedua pipinya.
"Tentu saja Kiran, aku sudah memaafkanmu sejak dulu. Disini, aku yang bersalah. Jadi kamu tidak perlu meminta maaf." Ziyad ingin sekali merengkuh tubuh Kirana ke dalam pelukannya tetapi untuk sekarang, mana bisa? Sementara Kirana seketika hatinya berdesir, mendengar Ziyad memanggilnya Kiran bukan Kirana. Itu adalah panggilan sayang Ziyad untuk dirinya selain panggilan khumaira. Kirana segera menepis perasaan itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com