Arunika terbangun pukul dua dini hari, dia masih memeluk Haaziq, diciumnya wajah tampan Haaziq yang sedang tertidur pulas. Arunika beranjak dan mengambil air wudhu, dia sholat disisi tempat tidur putranya. Setelah selesai mengerjakan serangkaian sholat sunnah Arunika mengeluhkan segala beban di hatinya kepada sang pemilik hati, saat ini Arunika merasa lebih tenang. Setelah satu jam Arunika selesai, dia melepas mukenanya dan menaruhnya di sofa dekat tempat Zayn tidur. Arunika hendak kembali ke tempat tidur Haaziq saat Zayn menarik tangannya.
"Sayang, berbaringlah disini..." Zayn memeluk tubuh Arunika. Kini Arunika yang mungil terbungkus tubuh Zayn yang tinggi dan kekar. "Kakak, aku sangat takut, dengan hasil tes laboratorium kita besok..." Arunika membemamkan wajahnya didada Zayn.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com