Brian dan Imelda masih saja tak mengerti alasan penjaga itu melarangnya untuk meninggalkan rumah. Bukankah sangat aneh, hanya keluar sebentar saja harus mendapatkan ijin dari ibunya. Dalam kekesalan yang sudah memuncak di pucuk kepalanya, Brian berjalan cepat menuju kamar Natasya dalam amarah yang semakin berkobar.
"Mama! Cepat keluarlah sekarang!" Brian berteriak seperti sedang kesetanan, ia tak peduli jika seluruh penghuni rumah itu bisa mendengar suaranya yang terlalu keras.
Tak kunjung mendapatkan jawaban dari ibunya, Brian mengetuk keras pintu kamar di depannya. Seolah ia ingin segera mendobrak dan juga menghancurkan pintu di hadapannya.
"Keluarlah, Ma!" teriak Brian lagi dengan suara yang lebih keras.
Hingga tak lama kemudian, keluarlah Natasya dengan barthrobe yang melekat di tubuhnya, rambutnya pun terlihat masih basah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com