Brian masih bisa memperlihatkan senyuman tulus di wajahnya, meskipun perkataan Vincent sangat tak enak di dengar. Dia tak ingin membuat hubungan di antara mereka semakin renggang dan semakin buruk. "Kak Vincent mau makan dulu? Tadi di restoran, sepertinya Kakak belum sempat makan," tawar Brian Prayoga pada sang kakak ipar.
"Tak perlu repot-repot, biar nanti aku makan siang dengan Papa saja. Aku datang ke sini hanya untuk melihat keadaan Imelda," jelas Vincent tanpa ekspresi apapun. Dia pun bangkit dan berdiri di samping adiknya. "Suruh seseorang membelikan ponsel untuk Imelda, Papa ingin menghubunginya," tambahnya lagi dengan tatapan tajam pada sang tuan rumah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com