webnovel

Keputusan Divine Realm Committee

"Dewa Laut, jika aku mengatakan, kau tidak berhak mengetahuinya, apa yang akan kau lakukan?"

"Apa maksudmu Dewa Penghancur. Apakah kau menghinaku?" alis Dewa Laut yang meruoakan pria berambut biru mengerut.

"Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Orang itu bukanlah sosok dari pengawasan Alam Ilahi kami, dia adalah orang diluar ketertiban kami, dan kau juga harus paham maksud ketertiban ini!"

"Tapi dia sudah memasuki daerah pengawasan kami, lalu apa yang terjadi jika dia melakukan hal yang seenaknya di wilayah pengawasan kami?!"

"Sudah aku bilang jangan bicarakan ini lagi Dewa Laut! Lebih baik kau tidak campur tangan, atau aku akan secara pribadi melawanmu !!!!"

Kedua aura dari dua orang ini segera bergegas keluar, sampai akhirnya seorang wanita disamping Dewa Penghancur menepuk pundaknya dengan lembut.

"Jangan terlalu impulsif. Dewa Laut, aku harap kau mengikuti kata-kata Hui Mei (Dewa Penghancur), lebih baik kau tidak terlalu ikut campur pada orang itu."

"Dewi Kehidupan, kau juga..."

Wanita itu dengan lembut mengatakan, "Aku tahu maksdumu Dewa Laut, lagipula putrimu juga ada di alam dimana sosok itu muncul."

"Tapi jangan lupa apa yang dia katakan di kali terakhir pengawasan tadi. [Sudah saatnya kalian mengganti channel]...Artinya, dia memang sengaja membiarkan kami mengamatinya."

"Jika dia berpikiran jahat, tidak mungkin dia akan melakukan hal seperti itu."

"Sekarang semuanya sudah berakhir." Wanita itu berdiri dan berkata, "Kami tidak perlu bertindak pada orang itu kecuali dia memang memiliki kemungkinan untuk menghancurkan planet itu."

"Mungkin ini terdengar kontradiktiv tapi...ini keputusan terbaik untuk saat ini."

Dengan kalimat ini, Dewi Kehidupan segera pergi dengan Dewa Penghancur meninggalkan tiga orang disana.

Dewa Kejahatan dan Dewi Kebaikan saling pandang satu sama lain dan akhirnya Dewa Kejahatan berkata dengan ceroboh, "Sepertinya senior kami memang mengetahui sesuatu."

"Ai …" Dewa laut menghela nafas dengan ringan, ekspresi sedih muncul di wajahnya.

Dia sedikit mengerutkan alisnya, seolah-olah dia saat ini ingin memahami rahasia dari kedua senior Dewa tadi.

Lagipula, kecuali Dewa Penghancur dan Dewi Kehidupan, baik itu dia ataupun dua Dewa Kebaikan dan Kejahatan adalah Dewa baru yang didapat dengan mewarisi kursi asli dari Dewa sebelumnya.

"Baiklah, sepertinya kita hanya bisa menurut untuk sementara. Pertemuan kali ini telah selesai!"

.....

Di sisi lain, Dewa Penghancur dan Dewi Kehidupan saat ini tengah duduk saling berdampingan dengan lengket di suatu tempat diatas awan.

"Apa kau merasakannya, Shen Ming?" Dewa Penghancur berkata.

"Lupakan wanita itu, tapi sosok disampingnya yang terlihat sangat normal membuatnya sangat aneh. Sosok senormal itu bisa menembus dimensi kami tanpa merusaknya sedikitpun...jelas bukanlah orang normal."

"Hui Mei, orang itu jelas dari luar!" mata Dewi Kehidupan agak cerah.

Meski posisi Raja Dewa terlalu tinggi, tapi bagi dirinya, posisi ini sudah menjadi akal mati dan dia ingin segera keluar dari tempat ini. Hanya saja, dia tidak melihat seorang penerus yang cocok untuk kursinya!

Satu-satunya cara keluar dari alam ini hanya satu, melepas jabatan serta hukum penguasaan mereka!

Tapi, karena baik dia dan suaminya, Dewa Penghancur sama-sama tidak memiliki pewaris yang tepat, itu membuat mereka tidak bisa pergi dari Alam yang terasa seperti mempersempit kebebasan mereka ini!

"Ya...Mereka pasti tidak memiliki keterikatan dengan Alam Ilahi lain, karena aku tidak bisa merasakan hukum apapun dari keduanya."

"Tapi tetap saja, mereka pasti kuat Hui Mei. Karena selain bisa menerobos dimensi kami diam-diam...mereka juga tidak membuat keributan fluktuasi Ruang dan Waktu dari dimensi yang lebih tinggi."

Hui Mei mendengus sedikit dan berkata: "Orang itu jelas adalah sosok yang melepas kursi di Alam Ilahi, keluar dari Alam ini ke laut berbintang di Alam Semesta dan kekuatannya sudah pasti berada di dimensi yang lebih tinggi dari kami."

"Ingin menjadi lawannya, hanya bodoh. Kuharap tiga orang itu tidak menjadi hal bodoh yang aku katakan tadi."

-------------

Di sebuah ruangan di Istana Ilahi itu, saat ini Dewa Laut tengah memandang keluar jendela dengan wajah yang dekaden.

"Kakak San." Suara lembut bergema di telinga Dewa Laut.

Sesosok wanita cantik tiba-tiba melangkah keluar dari ruang ilusi, dan langsung memegang lengan Dewa Laut dengan lembut. Kelancaran tindakannya membuatnya tampak seolah-olah dia telah melakukannya berkali-kali di masa lalu.

Dia mengenakan gaun panjang berwarna merah muda dan dia memiliki rambut panjang yang dibentuk kepang yang terbungkus lembut di belakang punggungnya.

Hal ini membuat siapapun bisa melihat lehernya yang indah, ramping, dan indah dari belakang, sementara gaun panjangnya melilit pinggangnya yang semakin menonjolkan sosoknya yang sempurna.

Senyum tipis muncul di wajahnya yang cantik saat dia menarik lengan Dewa Laut. Dia dengan lembut meletakkan kepalanya di bahunya, menyebabkan kepangannya jatuh di sebelah rambut biru panjang pria itu.

Senyum penuh kasih yang mengandung sedikit ketidakberdayaan muncul di wajah Dewa Laut, "Meskipun kau sudah menjadi seorang ibu, kau masih sangat nakal. "

Wanita yang mengenakan gaun merah muda itu agak tidak puas ketika dia cemberut, "Jadi bagaimana jika aku seorang ibu sekarang? Apakah itu berarti aku tidak bisa membuat ulah?"

"Kau masih dipanggil Tang San, meskipun kau sekarang adalah Penegak Alam Dewa, dan Dewa Laut, kau masih Kakak San milikku."

"Baiklah, kau menang Xiao Wu."

Xiao Wu langsung tersenyum penuh kemenangan dan tiba-tiba bertanya, "Kau sepertinya sangat memikirkan sesuatu, apakah itu tentang Planet Douluo lagi?"

Tang San menganggukkan kepalanya ketika dia dengan ringan menghela nafas dan berkata, "Satu hari di Alam Dewa setara dengan satu tahun di dunia fana. Ini berlaku untuk setiap planet dan bintang di bawah aturan kami."

"Tapi kali ini, kami semua menemukan anomali super besar dan anehnya Dewa Penghancur dan Dewi Kehidupan ingin menutupi hal itu sepenuhnya."

Xiao Wu dengan sedih berkata, "Penghancur dan Kehidupan terlalu licik. Mereka terlalu tidak bertanggung jawab. Jika mereka tahu sesuatu kenapa mereka tidak memberitahukan itu pada kami?"

Tang San berkata, "Dari luar, posisi Raja Dewa tampaknya merupakan posisi yang sangat tinggi, tetapi dari sudut pandang keduanya, Raja Dewa mungkin tidak lagi penting..."

"Apalagi sekarang....Planet Douluo jelas telah menjadi agak kacau karena perubahan yang telah terjadi dalam sepuluh ribu tahun terakhir — terutama benturan benua yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi, empat ribu tahun yang lalu."

"Tidak hanya itu menyebabkan Benua Douluo menjadi lebih luas dua kali lipat, itu juga menyebabkan banyak perubahan terjadi pada Benua Douluo."

Xiao Wu berkata, "Sekte Tang juga mulai menurun pada saat ini! Tapi Kakak San, kau seharusnya tidak perlu terlalu memikirkannya. Di satu sisi, penurunan Sekte Tang dapat dikaitkan dengan kemajuan waktu, dan kedua itu karena masalah planet itu sendiri."

Tang San menganggukkan kepalanya, "Kau benar, tapi bagaimanapun, Sekte Tang diciptakan olehku."

"Aku benar-benar benci bahwa itu akan dihancurkan karena ini....Tunggu, kau merubah topiknya."

"Tapi pada akhirnya, kau tidak bisa ikut campur dalam perubahan suatu planet, kan?"

"Ai...Kau menemukan titik baliknya. Masalah lainnya adalah, putri kami telah diam-diam pergi ke bawah sana, dimana pergejolakan besar itu sedang terjadi!"

"Namun, tampaknya bintang baru akan segera muncul di Planet Douluo dan itu akan dekat dengan Sekte Tang. Jika saja aku menggunakannya untuk mendekati orang itu..."

Mata Xiao Wu cerah ketika dia menjawab, "Dia pasti akan menjadi kandidat yang baik, karena bahkan kau mengatakan bahwa dia adalah bintang baru...Maka dia pasti akan memiliki nasib yang bagus bukan~"

"Lalu apa lagi, biarkan dia menjadi kambing hitam?"

Tang San mengangkat tangannya dan dengan penuh kasih sayang mencubit hidungnya, "Kau! Kau hanya tahu cara bermain!"

Bab berikutnya