"Astaga vi... Ya udah ayo kita bicara di taman belakang aja.. Jangan marah lagi.. Ayo.." bujuk Erlan pada Ivi.
"Ish udah do gak usah... Mending kamu langsung pergi aja je kantor.. Aku juga mau balik ke kamar." ucap Ivi males.
"Enggak.. Kita sepertinya memang harus bicara berdua.. Aku dan kamu gak bisa terus-terusan seperti ini.. Dan ada satu hal yang harus aku bicarakan sama kamu.. Ini penting.." ucap Erlan.
"Nanti aja setelah kamu pulang ngantor.. Aku gak enak badan.." ucap Ivi.
"Kamu sakit vi?? Beneran?? Aku panggilan dokter ya..." ucap Erlan. Ivi menggeleng untuk menolak.
"Enggak.. Udah gak usah.. Aku cuma perlu istirahat aja kok.. Udah ya do.. Aku bener-bener gak mood banget.." ucap Ivi.
"Kamu yakin kamu gak apa-apa??" tanya Erlan sedikit khawatir.
"Iya udah gak apa-apa.." ucap Ivi.
"Beneran??" tanya Erlan lagi.
Ivi pun mengangguk.
"Oke aku akan pergi, tapi setelah kamu makan nasi dan sosisnya.." ucap Erlan.
"Aku gak selera do.. Males makan ah.." ucap Ivi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com