Pagi yang sama dengan pagi lainnya, matahari bersinar cukup terang hingga membuat semua yang akan melakukan aktivitas bersemangat. Begitu juga laki-laki yang sudah siap dengan seragam sekolahnya ini.
Di tangan kirinya ada sebuah buku tebal, di tangan kanannya ada kopi hitam kesukaannya. Makan lebih awal dari kedua orang tuanya adalah hal yang Angkasa lakukan akhir-akhir ini.
Banyak kekecewaan yang Angkasa rasakan terhadap kedua orang tuanya. Banyak dari kekecewaan itu tidak bisa di ungkapkan oleh kata-kata. Namun walaupun begitu Angkasa masih berusaha untuk menuruti perintah keduanya.
Bunyi dua pasang langkah kaki membuat Angkasa menyeruput habis kopinya dengan cepat, kemudian tangannya segera memasukkan buku ke dalam tas.
Tak menunggu waktu lagi, Angkasa menggendong tasnya. Tepat saat kakinya hendak melangkah keluar dari ruang makan, saat itulah Angkasa berpapasan dengan orang tanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com