Lily menghirup udara malam dalam-dalam. Merasakan dinginnya oksigen yang menjalar ke seluruh darahnya.
Selimut dan jaket yang Angkasa berikan memberikan cukup perlindungan dari dingin. Dan.. tunggu, ke mana sarung tangan yang Sean berikan padanya. Ah, Lily lupa. Sepertinya Lily sempat melepasnya saat akan makan dan lupa memakainya lagi.
Pantas jarinya terasa membeku. Dengan segera Lily meniup-niup udara hangat dari nafasnya ke buku-buku jarinya yang memutih.
Lily menoleh saat merasakan ada pergerakan di sampingnya. Di sampingnya Lily melihat Angkasa merebahkan tubuhnya ke kursi bambu yang bisa di bilang cukup luas itu.
"Kalau tidur di tenda." Cetus Lily melihat Angkasa memejamkan matanya dengan erat.
"Tapi kamu masih di sini." Lily memutar bola matanya malas, memangnya kenapa kalau Lily di sini? Semenjak bebasnya Jason, entah mengapa semua orang seperti tidak membiarkan Lily memiliki me time.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com