176. Khawatir

Angkasa berdiri menatap gadis bermata bulat yang sedang menundukkan kepala itu. Saat ini hubungan mereka berdua sedang di rundung masalah yang sangat rumit.

Yang Angkasa heran adalah, apakah solusi dari permasalahan ini adalah sebuah perpisahan? Kenapa harus begitu? Jika bersama Lily, Angkasa yakin bisa menghadapinya.

Tapi sepertinya orang-orang di sekitar mereka, menganggap bahwa mereka masihlah anak kecil yang harus di bimbing, ke arah mana ia berjalan.

Seolah-olah mereka tidak di izinkan untuk berdiri sendiri, tidak di biarkan menjadi mandiri dan tidak di inginkan untuk menjadi dewasa.

Jika bisa Angkasa ingin membawa kabur Lily bersamanya ke ujung dunia, hingga semua orang yang mencoba memisahkan mereka berdua tidak bisa menemukan mereka.

Tapi Angkasa sadar, baik dirinya maupun Lily adalah anak yang berharga dari setiap orang.