Kirana menghela nafas panjang, ia sudah bisa dibilang ahli dalam memanah tetapi jika Raden Sastra yang menatapnya rasa gugup langsung menyelimuti hatinya. Kirana memejamkan matanya, mencoba untuk tenang agar bisa fokus pada sasaran. Tapi melihat senyuman Raden, jantung Kirana berdegup kencang sampai-sampai tangannya ikut gemetar.
"Sial!" umpat Kirana dalam hati.
Kirana berusaha mengalihkan pandangannya dan fokus pada sasaran yang akan ia panah, setelah itu, Kirana menarik busur panah dan mengarahkannya pada sasaran pertama.
"Tahan sebentar" ucap Raden kemudian mendekat ke arah Kirana.
Raden memeriksa kuda-kuda, posisi kedua tangan, cara memegang busur dan anak panah, kemudian memeriksa apakah anak panah sudah tepat atau belum.
Jantung Kirana semakin berdegup kencang ketika wajah Raden berada tepat di hadapannya, ia tidak berani bergerak sedikitpun bahkan nafasnya terhenti di tenggorokan.
"Kau cukup baik rupanya, tapi lenturkan lenganmu jangan terlalu lurus dan kaku"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com