webnovel

Bimbang

Relungku semakin tergubah pilu tatkala mendengar dan melihat dengan nyata nasib seorang wanita seperti Ayssa yang mencintai suamiku seperti ini.

Kalau aku bisa memilih, sebenarnya aku tak mau sekali berada pada posisi yang begitu menyulitkan orang lain.

Aku ingin Hamzah senang dan Anisa pun senang.

Tapi bagaimana caraku untuk melakukannya sementara tak ada cara lain lagi?

Setelah mengatakan hal itu, Anisa kembali memberiku sebuah buket bunga.

"Mungkin adalah buket terakhir yang aku berikan untuk mbak. Terima kasih atas segala keputusan dan ujaran yang telah mbak sampaikan kepadaku. Aku sangat menghargai dan mengerti walau memang, dalam hati kecil masih ada sekelibat rasa 'mengapa.' Tapi tak masalah. Menurut mbak itu benar bahwa semua orang memiliki hak untuk memutuskan kehidupannya sendiri. Dan aku tak bisa menyalahkan hal itu."

...

Di sisi lain, aku begitu senang karena Hamzah telah berada bersamaku untuk selamanya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya