Setelah kejadian tadi, aku dan Hamzah jadi tak bisa tidur lagi.
Mata benar-benar terjaga sementara waktu sudah menunjukan pukul dua belas malam.
Awalnya, aku sudah meminta Hamzah untuk tidur lebih dulu karena aku sudah tidur tadi. Biasanya kalau sudah tidur dan tiba-tiba terbangun, aku selalu sulit untuk bisa tidur kembali.
Dia tak mau tidur. Sudah aku paksa beberapa kalipun, dia tetap enggan dan ingin menemaniku yang sedang terjaga.
Aku tahu kalau sikap keras kepalanya sudah kumat seperti ini, aku tak bisa berbuat apa pun selain menghiraukan ucapannya.
Di samping nyenyaknya tidur orang-orang, aku dan Hamzah malah mempersiapkan beberapa makanan untuk bisa menjadi teman ngobrol kami nanti.
Malam ini sungguh sepi dan sunyi. Beberapa snack keripik singkong pedas, keripik tempe dan keripik tempe turut menjadi penghantar kebersamaan aku dan Hamzah kali ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com