webnovel

Kenyataan Pahit

Bukan tanpa masalah, aku menghargai siapapun orang yang masuk dalam kehidupan.

Entah untuk tujuan senang dan berdiam diri atau hanya sekedar singgah.

Saat aku bangun dari tidur lalu keluar kamar, kudapati Hamzah tengah duduk termenung membelakangiku di kamarnya sendiri.

Aku yang telah membuatnya banyak terluka, harus mengurungkan niat lebih untuk sekadar bertanya ada apa dan kenapa kepadanya saat ini.

Karena jika posisinya seperti itu, aku tahu dia tengah berusaha mencari setiap ingatannya yang telah hilang.

Aku takut jika kedatanganku nanti, justru bisa membuat kondisinya semakin kacau.

Kubalik badan lalu akan pergi ke kamar, tapi langkahku tiba-tiba terhenti tatkala mendengar Hamzah berbicara dengan dirinya sendiri.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya