webnovel

Ch.5: After she left

"Ya Kim Taehyung, kau di mana eoh? Cepat kemari bajingan cilik!!" seru seorang namja muda yang terdengar begitu menggema pagi ini.

Dengan raut wajah yang terlihat kesal juga seragam sekolah yang sedang dipegangnya, kini ia pun tengah berkacak pinggang berdiri di depan kamarnya.

"Kim Taehyung ... PALIWA!!" teriaknya kali ini, dan sudah sangat tak sabar.

Sementara itu, sosok yang dipanggilnya itu pun telah muncul sekarang dari arah dapur dengan ke dua tangan yang masih dipenuhi oleh busa.

"Ne Sungyeol hyung, apa hyung memanggil Tae?" tanyanya, sembari mendekat.

"Yaa bocah ... kau apakan baju putih ku ini? Kenapa jadi luntur begini," katanya kesal, sembari mengacungkan baju yang dipegangnya tadi di depan bocah tersebut.

"Ah mian...!! Soal itu, Tae minta maaf hyung. Tae tak sengaja membuatnya luntur kemarin," sesal sang pelaku, dan tengah menundukkan kepalanya dengan takut saat ini.

"Bukannya aku sudah memberitahu mu berkali-kali, jika kau merendam seragamku seharus nya kau pisahkan dengan pakaian yang lainnya bocah. Kau tuli ya?" maki Sungyeol, bersungut-sungut.

"Tae sudah melakukan nya hyung. Tapi tanpa sepengetahuan Tae, kemarin itu tiba-tiba Baekkie hyung sudah mencampurkan pakaian milik nya yang berwarna ke dalam rendaman baju nya hyung. Jadi saat Tae kembali untuk mulai mencuci, Tae lihat pakaian hyung sudah terkena luntur begitu!! Maafkan Tae, hyung," kata anak itu gemetar.

"Yaa ... kenapa aku mendengar nama ku disebut- sebut!! Kalian berdua ada masalah apa sih?" seru seseorang, sembari mendekati dua orang tadi.

"Bocah, kemari kau cepat!!" panggil Sungyeol seketika, dan membuat namja muda yang meneriaki mereka berdua tadi segera mendekat.

"Apa sih Sungyeol hyung! Apa anak tak tau diuntung ini kembali membuat masalah?" tanya namja tadi dengan santai, dan kini seraya menatap wajah Taehyung dengan mata elangnya.

"Bocah ini bilang kau lah penyebab seragam putih hyung sekarang jadi luntur saeng!! Kau harus tanggung jawab sekarang!" tagih Sungyeol, dan berhasil membuat adiknya terperanjat seketika.

"Ehh ... kenapa begitu?" protes si empu.

"Dia bilang karena baju mu lah sekarang seragam hyung jadi rusak. Pokoknya kau harus bertanggung jawab Baek!!" ujar Sungyeol lagi, dan mengabaikan tatapan tak suka adiknya tersebut.

"Shirreo ... itu bukan salah ku hyung," tolak Baekhyun sang adik kini dengan tegas.

"Yaa ... apa maksud mu?" bentak Sungyeol tak mau tau.

"Bocah inilah yang seharusnya disalahkan hyung. Kenapa juga coba, dia tak memberitahukan ku bahwa itu seragam mu yang telah dipisahkan. Aku kan mana tau hyung!!" sanggah Baekhyun, dan berhasil membuat mata Taehyung seketika membola.

"Ta-Tapi Tae sudah memberitahu Baekkie hyung saat Tae sedang membereskan kamar mu kemarin hyung. Apa hyung melupakannya?" ujar Taehyung bermaksud membela diri, namun justru mendapat delikan tajam dari Baekhyun.

"Enak saja kau bilang!! Aku sedang sibuk, jadi aku sama sekali tak mendengarnya. Pokoknya kau yang salah," keukeuh Baekhyun, lalu mendorong bahu Taehyung hingga anak itu mundur beberapa langkah.

"Omo omo ... kenapa di pagi-pagi buta seperti ini kalian sudah berisik sekali adeul. Ada apa eum?" ujar seorang wanita yang baru bergabung, dan terlihat baru bangun dari tidurnya itu.

"Eomma ... seragam Sungyeol hyung rusak!!" adu Baekhyun yang menjawab.

"Eee ... kenapa bisa?" tanya sang eomma heran, dan kini telah berdiri bersisian dengan anaknya.

Sementara Taehyung tadi masih berada di sana, dengan wajah yang kian tertunduk dalam.

"Mana bajumu Yeollie, sini eomma lihat!!" pintanya pada si sulung yang segera menyerahkannya dengan cekatan.

"Omo ... kenapa jadi begini eum?" tanya wanita itu, dan seketika langsung menyelidiki tiga orang yang ada di dekatnya tersebut.

"Taehyung yang melakukannya eomma!! Kan dia yang mencuci baju kita," sahut Baekhyun langsung menyalip saat kakaknya ingin angkat bicara.

Sementara tanpa perlu diulang dua kali, kini wanita yang telah lama berganti marga menjadi Byun Gyu Ri itupun seketika menatap Taehyung dengan tajam di depannya.

"Yaa bocah ... kau sengaja melakukannya ya?" bentak Gyu Ri, dengan intonasi yang terdengar menakutkan pada Taehyung di depannya.

Sementara Baekhyun pelaku sebenarnya, anak itupun seketika bernafas lega dibuatnya.

"Aniyo ... bukan Tae imo!! Tae mana berani melakukan hal itu," sahut Taehyung kecil, ketakutan.

"Lalu kenapa baju hyung mu jadi seperti ini? Apa kau masih tidak mau mengakuinya?" desak Gyu Ri, dan membuat mata Taehyung mulai berkaca-kaca.

"Eomma ... bisa nanti saja kau marahi anak itu! Sekarang selesaikan dulu masalah seragam ku eomma. Ini harus ku apakan eum?" interupsi Sungyeol, dan membuat Gyu Ri menolehkan kepalanya.

"Kau pakai saja dulu seragam Baekkie, Yeollie. Kan ukuran kalian tak jauh beda," saran Gyu Ri, dan membuat Sungyeol menghela nafasnya dengan berat.

Sungyeol dan Baekhyun adalah siswa tingkat SMP. Bedanya Sungyeol berada di kelas 2, sementara Baekhyun di kelas satu.

"Ah majayo hyung!! Hyung pakai saja seragam ku dulu sekarang. Kajja ke kamar ku?" ajak Baekhyun bersemangat, dan sudah menarik lengan kakaknya yang terlihat enggan.

Kembali pada Gyu Ri dan Taehyung. Kini wanita itu pun tengah menarik dagu Taehyung dengan kasar.

"Yaa bocah ... jangan pikir masalah yang kau timbulkan sudah selesai sekarang!! Sepertinya kau harus ku hukum ya," kata Gyu Ri, seraya menyeringai licik dan membuat Taehyung sangat ketakutan karenanya.

.

.

.

"Ne Taehyungie, coba katakan pada Jim!! Apa hari ini Gyu Ri imo kembali memarahimu?" tanya seorang bocah pada sahabatnya. Berdua, mereka sedang berada di pinggir pantai sembari menyaksikan para nelayan yang tengah melakukan transaksi jual beli hasil tangkapan mereka.

"A ... aniyo. Kenapa tiba-tiba kau berbicara seperti itu Chim!!" elak Taehyung kecil, sembari menoleh pada sahabatnya.

"Matamu sembap Taehyungie!! Lenganmu juga biru-biru seperti ini. Apa Gyu Ri imo yang melakukan nya pada mu?" tanya Jimin, bocah yang sedang bertanya dengan penuh rasa khawatir.

"A ... aniyo!! Ini Tae sudah dapatkan sendiri sewaktu Tae bangun tidur Chim. Mungkin Tae mencubit lengan Tae sendiri saat Tae sedang tidur!!" bohong Taehyung, seraya berusaha untuk tersenyum.

"Hmm ... Chim juga pernah dengar tentang itu Taehyungie!! Katanya, kita juga terkadang pernah tanpa sadar mencubiti diri kita sendiri sewaktu tidur. Dan pagi harinya, tubuh kitapun sudah biru-biru. Tapi meskipun begitu, kan tidak sebanyak punyamu juga Taehyungie!!" ujar Jimin lagi, dan membuat Taehyung tak bisa mengelak.

"Apa terasa sakit?" tanya Jimin kemudian, sembari sedikit menekan ruam kebiruan pada lengan kecil Taehyung.

"A ... appo Chim!!" ringis Taehyung seketika, dan membuat Jimin segera menarik tangannya.

"Tuh kan!! Taehyungie tidak mau mengaku sih," marah Jimin, dan kini sudah menarik lengan temannya untuk pergi.

"Mau ke mana?" tanya Taehyung bingung.

"Kita ke eomma Jim. Biar eomma obati memar mu ini," jelas Jimin, dan hanya diangguki pasrah oleh Taehyung.

15 menit kemudian di rumah sederhana kediaman keluarga Park. Sora yang baru saja menjemur anak ikan di halaman rumahnya, kini pun dapat melihat anaknya bersama satu bocah yang sudah sangat dikenalinya baru masuk ke dalam pagar rumah mereka.

"Jiminnie ... Taehyungie!!" panggilnya, dan segera dihampiri oleh Jimin yang langsung memeluk tubuhnya dengan erat.

"Eomma ... Jim pulang!" seru Jimin kecil, sembari tersenyum lebar dengan posisi masih mendekap ibunya tersebut.

"Aigoo ... cepat juga kau pulang dari bermainnya ya Jim!! Apa kali ini kau akan bermain di rumah saja bersama Taehyungie?" tanya Sora, dan sembari memberikan isyarat pada Taehyung yang masih berdiam diri di tempatnya tadi agar mendekat padanya.

"Hmm ... karena Taehyungie sekarang sedang butuh bantuan eomma. Apa eomma mau melakukannya?" pinta Jimin, dan melepaskan dekapannya dari sang ibu.

Lain halnya dengan Sora yang langsung memperhatikan Taehyung dengan seksama.

"Omo ... kenapa lengan mu biru- biru begitu Taehyungie? Sini biar imo lihat," kata Sora panik, dan sudah menghampiri Taehyung yang sama sekali tak bergerak dari tempatnya.

"Gyu Ri imo menjahati Taehyungie lagi eomma. Tae pasti dicubitnya, makanya jadi banyak biru-biru begitu. Dia jahat sekali kan?" adu Jimin, dan membuat Sora seketika geleng-geleng kepala.

"Aigoo Taehyungie ... biar imo obati dulu memar mu ini ya sayang? Ayo kita masuk," ajak Sora, dan hanya bisa dituruti dengan pasrah oleh Taehyung.

Di dalam.

"Ne Taehyungie ... kau mau tidak jika imo mengajak mu tinggal di sini?" kata Sora tiba- tiba, dengan dirinya yang masih mengobati ruam kebiruan di tangan Taehyung dengan air hangat.

Sementara yang ditanya, tampak hanya diam saja dan terlihat enggan untuk menjawab.

"Taehyungie ... jika kau tinggal di sini, kan kau jadi bisa bersama terus dengan Jiminnie dan Hoseokkie hyung. Apa kau tidak mau?" bujuk Sora, dan berhasil membuat Taehyung menatap padanya.

"Iya Tae, jadi kita kan bisa bersama-sama terus?" komentar Jimin pula, yang ada di sana.

"Mian imo, Jim. Tapi Tae sudah janji pada eomma untuk menunggunya menjemput Tae di rumah Gyu Ri imo. Jika Tae pergi, kan nanti kasihan eomma yang akan mencari-cari Tae!" tolak anak itu halus, dan berusaha tersenyum semanis mungkin.

"Tapi Tae eomma nanti pasti tau jika Tae bersama imo sayang. Jadi kau tinggal di sini saja eum?" bujuk Sora lagi.

"Mian ... Tae tak bisa imo!! Nanti bisa-bisa eomma akan pergi lagi saat ia menjemput Tae, tapi Tae tak ada di sana. Jadi biar Tae tinggal bersama Gyu Ri imo saja ne?" ujar anak itu, dan membuat Jimin mendesah kecewa.

"Eumm ... apa sekarang sudah selesai mengobatinya imo? Tae mau pulang," tanya Taehyung kemudian, dengan Sora yang sudah menarik handuk yang dia gunakan untuk mengompres dari lengannya Taehyung.

"Ah nde ... tapi mungkin akan tetap terasa sakit hingga dua atau tiga hari. Jangan terlalu memaksakan dirimu ne Taehyungie?" kata Sora khawatir.

"Nde ... arraso imo. Ne Jiminnie, Taehyung pulang dulu ya. Dada!!" lambainya, dan dibalas dengan berat hati oleh Jimin.

"Eomma ... seharusnya Tae kita paksa saja agar dia tinggal di sini bersama kita. Kan kasihan Taenya eomma, karena Gyu Ri imo terus-terusan saja menyakitinya," gumam Jimin pada ibunya.

Sementara lain halnya dengan Sora, perempuan cantik itu masih dengan kegiatannya menatap punggung Taehyung hingga si empu telah menghilang dari balik pagar rumah mereka.

"Kalaupun bisa, eomma juga ingin melakukannya sayang. Tapi Chim dengar sendiri kan!! Jika Tae tak mau, kita tak boleh memaksa kehendak kita sayang," sahut Sora seraya mengelus-ngelus surai hitam anaknya dengan sayang.

"Hmm ... arraso. Tapi sampai kapan Hye Jin imo akan kembali eomma? Dia pasti masih mengingat Taehyungie kan?" tanya Jimin, dan membuat Sora seketika bungkam.

"Mian Jiminnie ... eomma pun tak tau jika menyangkut masalah itu. Karena sampai sekarangpun, Hye Jin imo juga tak pernah menghubungi eomma lagi," jawabnya kemudian, dan hanya membuat Jimin kembali mendesah pelan.

"Tapi semoga imo cepat kembali ya eomma? Supaya Taehyungie bisa cepat pergi dari sana," harap Jimin, dan membuat Sora tersenyum karenanya.

"Nde ... semoga saja ya sayang!!" ujar Sora, seraya memberikan kecupan pada pipi tembem anaknya yang langsung tersipu malu.

TBC

Don't forget to vote and comment. 👍

Bab berikutnya