Teeetttt
Itu bel pulang sekolah.
Gua menatap Cillya dalam.
"Cill?"
Gua melambai lambaikan tangan gua di depan muka dia.
"Cabe?"
Cillya tetap diam. Pandangannya kosong.
"Hey?" panggil gua lembut.
Tiba tiba mulut Cillya bergerak.
"Jangan ganggu. Lagi mau sendiri," katanya pelan dengan pandangan yang masih kosong.
Gua mengkerutkan kening. Ngigo mbak? Pengen deh gua gituin, tapi takut kalo tiba-tiba dia sadar, trus gua ditampol.
"Maksudnya?"
Cillya diam.
Gua tersenyum kecil. Kayanya dia lagi dalam keadaan ga sadar. Lucu juga, ya, dia ternyata. Lucu, kaya kurcaci. Kecil kecil, gemes gimana gitu.
Gua menatap jam tangan gua. Jam segini biasanya lorong udah sepi.
Gua harus cepet ketemu sama Sesil sebelum dia pulang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com