Selamat membaca :)
°•°•°
Sejujurnya Dea sudah bosan memasang muka 'oke-oke saja' atau pura-pura tersenyum cerah di depan semua orang. Terutama untuk Alin. Dea sangat ingin tampil apa adanya. Namun, kepeduliannya pada kondisi Alin memaksa Dea untuk mengorbankan hati serta bahasa tubuhnya.
"AYOK, BERANGKAAAT...!" seru Alin penuh semangat.
"Kita mau ke mana, Lin?"
"Ke tempat yang namanya diambil dari Bahasa Spanyol." Dea tidak paham. Dia belum tahu apa yang sahabatnya bicarakan itu.
"Bahasa Indonesianya papan selancar," sambung Rio ikut nimbrung.
"Tempatnya unik, De! serba warna-warni, biar bisa buat orang bahagia, mungkin."
"Oh..." Dea memberikan senyuman tipis.
Tanpa basa-basi lagi, Alin naik ke atas motor bersama suaminya. Rio juga sudah mulai menyalakan mesin. Tinggal Sean yang baru saja menunggangi kuda besi sewaan Rio.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com