Dunia Api dan Magma.
Panas membakar hawa disana, bersama itu peluh Akno pun terus menetes dari keningnya. Sedangkan di pundaknya, karena kesalahan yang ia buat sebelumnya, terpaksa dirinya harus mengangkat batu merah membara yang panas itu. Meskipun, sepanas dan semerah apapun batu tersebut, tak sedikit pun lecet dapat tercipta pada kulit Akno. Malahan dibandingkan dengan ukuran batu yang begitu besar itu, Akno yang hanya seukuran manusia pada umumnya bak bisa mengangkat batu raksasa itu dengan mudah.
Sedangkan tak jauh dari tempat Akno bekerja keras untuk mengumpulkan material yang dibutuhkan, dan menempanya berulangkali hingga menjadi benda hitam padat. Lili yang berseri-seri selagi bersandar di dada Herman, dan sang raja para golem disana yang Lily panggil Surtur itu, dengan santainya duduk pada batu berbentukan tempat duduk berhiaskan sebuah meja di tengah mereka.
"Fuuuh ...!!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com