"Nanti saja itu kita bicarakan! Ada sesuatu yang lebih mendesak. Keselamatan Om Doni dan yang lainnya!" Hendra menarik lengan gadis itu. Membawanya menaiki tangga batu. Mereka keluar melalui lobang bagian atas.
Lusia kendati dilanda perasaan putus asa, paling tidak kehadiran Hendra yang tidak disangka-sangkanya membuatnya sedikit terhibur. Ia tersenyum pahit saat menaiki undakan batu satu persatu. Matahari pagi yang ramah langsung menyambutnya dengan suasana hutan yang lebat dan masih menyimpan misteri.
"Kutukan ini masih akan terus berlangsung, entah sampai kapan. Mungkin korban-korban akan terus berjatuhan di tempat lain. Aku menganggap masyarakat tak ada salahnya saat mempertahankan tanah terkutuk ini," kata Hendra saat mereka berdiri di atas bangunan batu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com