Luna menghukum Aodan dan Nora membersihkan halaman sore itu, ia duduk di kursi dan melihat suami dan anaknya mencabut rumput. Seperti seorang Ratu yang mengawasi pelayan-pelayannya.
Noah tidur nyenyak di kamar, tidak ingin terlibat dengan kegiatan yang melelahkan, ia bahkan sengaja menyalakan musik agar tidak mendengar suara keluhan dari saudaranya.
Nora mengeluh, ingin menangis tapi tidak jadi karena melihat sepotong es krim yang Ibunya taruh di piring, ia jadi meneteskan air liur.
Aodan menghela napas, kalau sudah seperti ini ia tidak bisa membujuk Luna, ia hanya bisa menunggu sampai emosi Luna sudah benar-benar turun, barulah ia bisa terbebas dari hukuman.
"Hu …." Nora menyeka hidungnya yang berair, ia lelah mencabut rumput, tapi Ibunya masih tidak ingin menyuruhnya berhenti. "Mama?"
Bayi kecil itu berdiri, mengusap pipinya yang sembab, ia tidak peduli dengan Ayahnya kalau marah, tapi kalau ini adalah ibunya, ia takut dan tidak bisa membendung perasaan sedih.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com