"Kau selalu tahu apa yang aku inginkan," gumam Aodan dengan suara tawa, ia menjatuhkan tubuh Luna ke atas rerumputan lembut di bawah pohon dan langsung menyandarkan tubuhnya ke tas besar yang ia bawa.
Luna menghela napas panjang, ia meluruskan kakinya dan menyadari kalau pergelangan kakinya bengkak, terkilir.
"Lepas sepatumu," kata Aodan sambil berjongkok, tanpa menunggu sahutan Luna ia menarik sepatu Luna dan melemparnya ke samping. "Oh, ini bengkak."
"Aku membawa salep, jangan khawatir."
Luna menghibur Aodan yang menyentuh kakinya dengan hati-hati, ia merogoh tas kecil di punggungnya dan menemukan salep yang sudah ia siapkan.
"Kemari, biar aku saja yang mengolesnya." Aodan merebut salep itu dari tangan Luna, mengoles isi salep itu dengan gerakan yang pelan.
Liu melepaskan tas yang ia bawa serta jaket putih yang ia pakai, berjalan dengan langkah pelan ke arah danau hijau dan mencelupkan kakinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com