Istvan baru saja selesai mandi, ia menyisir rambutnya yang sudah kering di depan cermin.
Suara ketukan pintu terdengar tak lama berselang, bahkan tanpa mengatakan apa pun, Istvan sudah tahu kalau makan malam sudah siap.
Istvan menatap dirinya di cermin, ia memakai piyama tidur dari sutra berwarna putih gading, rambutnya ia biarkan tergerai dan wajahnya ia biarkan polos tanpa riasan.
Wanita itu keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan langkah pelan, tangannya menyentuh dadanya dengan pelan dan keningnya berkerut, ada rasa sakit yang tidak biasa ia rasakan.
Tapi itu hanya berlangsung selama sesaat. Istvan bertanya-tanya, apakah sumber rasa sakitny berasal dari Larson?
Sang Naga Hujan sampai ke ruang makan, di sana sudah ada Abigail dan Shakeel, Larson terlihat mondar-mandir membantu pelayan menyiapkan makanan, tidak terlihat sakit sama sekali.
Istvan tidak tahu kenapa, tapi semenjak Larson bangun dari kematiannya, ia menjadi lebih … agresif?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com