Aiden tidak lagi membalas pesan Nico. Ia benar-benar mengabaikannya, membuat Nico ingin menangis.
Sepertinya hanya Anya saja yang bisa menyelamatkannya dari murka pamannya.
Dengan harapan Anya bisa menolongnya, ia segera menelepon bibinya itu.
Aiden jarang sekali mengirim pesan lewat grup chat. Tetapi hari ini ia mengirimkan foto Anya yang sedang bekerja dan juga mengirimkan screenshot chat Nico di grup. Ini bukan gaya pamannya.
Pamannya sungguh aneh! Itu pasti karena ia sedang dalam suasana hati yang buruk …
Anya sama sekali tidak menyadari bahwa waktu berlalu begitu cepat. Hingga akhirnya ia mendengar ponselnya berbunyi.
Melihat Nico yang meneleponnya, ia langsung berpikir ada sesuatu yang salah.
Bagaimana pun juga, tadi ia dan Aiden meninggalkan rumah Keluarga Atmajaya setelah terjadi keributan besar.
Ia segera mengangkat panggilan tersebut. "Nico, ada masalah apa?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com