Apa?
Randika berhenti berjalan sejenak, sepertinya dia salah lihat. Barusan apakah Viona setuju untuk melakukannya?
Melihat wajah merah Viona, Randika merasa bahwa sosok cantiknya ini makin cantik dan spesial. Sepertinya lebih baik dia sekarang membawanya ke hotel daripada ke bar.
Tidak, tidak, tidak! Ingat Randika, quality needs time! Bangun dulu suasananya baru nikmati momen intim tersebut dengan tangan terbuka.
Randika, yang tersenyum lebar, mengelus pipi Viona dengan tangannya. Mereka berdua saling bertatapan dan tersenyum bahagia.
Mereka tidak menyangka bahwa bahagia itu sederhana, melihat orang yang dicintai senang maka kita akan ikut senang!
Randika sendiri merasa bahwa dia sudah selangkah maju menuju tujuan akhirnya.
Apa tujuan akhirnya?
Tentu saja, kerajaan harem! Dia ingin ketika dia membuka matanya di pagi hari, ada perempuan cantik di kedua lengannya dan 3nya lagi menyiapkan sarapannya selagi dia 'berolahraga' sambil menunggu makanannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com