Randika kembali berlayar menuju pulau terpencil itu seorang diri. Pasukannya berhasil menduduki markas militer ini hingga ke pelosoknya. Dan di waktu yang sama, mereka telah menghancurkan markas Bulan Kegelapan ini hingga tidak berbentuk.
Melihat pasukannya yang ada di hadapannya, Randika tidak bisa berhenti tersenyum.
"Mari kita pulang!"
"Baik!"
Semuanya setuju dan menaiki kapal.
....
Setelah mendarat di pantai, mereka semua kembali ke Tokyo.
Sesampainya di rumah amannya, Randika mulai membagi-bagi tugas.
"Bawa pasukanmu dan carilah informasi mengenai Bulan Kegelapan." Kata Randika pada Dion.
Dion dan pasukannya mengangguk.
"Yang lain beristirahatlah, perjalanan kita masih panjang jadi aku harap kalian siap kapan saja untuk bertempur." Kata Randika pada para pentolan pasukannya.
Setelah rapat ini selesai, Randika masuk ke dalam kamar Yuna.
Sesudahnya dia masuk, Yuna langsung berlari dan memeluk Randika.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com