Awalnya, bos preman ini masih bersikap sok tangguh meskipun hidungnya sudah patah. Dia menolak untuk berbicara pada Randika. Tetapi seiring berjalannya waktu, siksaan Randika membuat dia akhirnya menyerah.
"Aku lebih baik mati daripada memberitahumu!"
Semenit kemudian. "Wanita itu sudah menerima bibitku dan mengandung anakku! Jangan harap dia masih perawan! Hahaha."
Tiga menit kemudian. "Tidak! Hentikan, aku sudah tidak kuat."
Lima menit kemudian. "Maafkan aku, aku sama sekali tidak bermaksud. Jangan! Tolong jangan pukul aku lagi!"
Enam menit kemudian bos preman ini sudah sekarat dan Randika mendapatkan apa yang dia mau. Bos preman ini tidak menyentuh Christina sama sekali karena dia terus memberontak sampai-sampai menendang si bos ini di kemaluannya. Di tengah kemarahannya, si bos ini menghajarnya sampai pingsan dan menjualnya ke temannya yang melakukan bisnis perdagangan manusia.
Sekarang temannya itu seharusnya sedang mencari pelanggan yang mau membeli Christina.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com