Randika berdiri sendirian di tengah tumpukan mayat Bulan Kegelapan.
Memperhatikan sekelilingnya, Randika bisa menebak bahwa yang bertarung dengannya semua adalah kloning. Bulan Kegelapan yang asli tidak mungkin membahayakan nyawanya, lagipula Shadow juga tidak ada di sini.
Dirinya sudah lama mengira bahwa Shadow telah mengkhianatinya. Dia juga tahu bahwa pertemuan mereka hari ini adalah jebakan tetapi dia tetap datang. Dia merasa bahwa gabungan kekuatan mereka berdua tetap bukan sebuah masalah bagi dirinya. Tanpa diduganya, cloning merupakan senjata rahasia Bulan Kegelapan.
Randika mengerutkan dahinya. Shadow dan Bulan Kegelapan berhasil kabur, jadi ada kemungkinan mereka akan menyusun kembali rencana jahat lainnya.
Mereka berdua harus mati, pikir Randika.
Dengan tangan kosong, Randika segera meninggalkan tempat ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com