Kompetisi segera di mulai. Dia tampak gugup sejenak, menggosok-gosok kedua telapak tangannya, meregangkan jari jemarinya lantas menghirupnya ketika menutup ujung hidungnya.
Seketika dia terhentak begitu mencium aroma wangi parfum Heni dari kedua telapak tangannya. Kenzo tersenyum meski detak jantungnya kian meningkat.
Kompetisi pun di mulai. Pikiran fokus dan tatapan kedua matanya hanya tertuju pada layar ponselnya saja. Dia melimpahkan rasa sakit hati dan kekecewaannya Alona, melalui kompetisi itu.
"Persetan dengan cinta, dan kau pembohong Alona. Kau bilang kita akan terus bersama, saling memegang erat serta melawan benteng yang begitu kokoh di bangun oleh ayahmu." Kenzo menggerutu di dalam hatinya.
Di menit ke-47, Kenzo berhasil memenangkan kompetisi itu. Akhirnya dia di nobatkan sebagai juaranya, dia tampak puas setelah berhasil memenangkannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com