He Jingyao yang memandangi tatapan tak terduga Su Zhixi tidak bisa menahan senyumnya, "Ada apa?"
"Tidak ada apa-apa…" Su Zhixi tersenyum malu dan duduk kembali, "Itu… aku duduk di sini juga tidak berpengaruh apa-apa, beritahu aku."
He Jingyao tidak mengatakan apa pun. Dia hanya menatapnya dalam-dalam, lalu mengambil secangkir air dan meminumnya.
Sedangkan Su Zhixi ingin menangis tanpa air mata.
Maksud pria ini sangat jelas. Jika Su Zhixi tidak menerima permintaannya, dia tidak akan mengatakannya.
Su Zhixi menarik napas dalam-dalam, dengan wajah cemberut, akhirnya dia duduk di sampingnya sambil memelototinya, "Apa sekarang kamu bisa mengatakannya?"
Senyum He Jingyao semakin terlihat dalam dan berarti.
Tiba-tiba dia membungkuk dan memiringkan kepalanya, lalu mencium bulu lembut di leher halus Su Zhixi.
Su Zhixi gemetar oleh ciumannya di tempat yang begitu sensitif, hal itu membuatnya seperti tiba-tiba terbakar api, membakar seluruh anggota tubuhnya dan melemahkan tulangnya!
Dengan cepat dia menutupi lehernya dengan lengannya, matanya yang bulat pun melebar.
He Jingyao merasa gatal di hatinya, suaranya yang berat itu menjadi semakin parau. Dia mengulurkan lengannya untuk memeluk Su Zhixi dan berkata sambil tersenyum ringan, "Tentu saja aku menginginkanmu. Kupikir aku cukup jelas, kan?"
Pipi Su Zhixi sedikit memerah, dia lalu bertanya dengan suara pelan, "Kenapa?"
"Karena… kamu membuatku kecanduan." Dia menghembuskan napasnya di telinga Su Zhixi, "Jadi, aku ingin tidur denganmu untuk kedua kalinya, ketiga kalinya… dan hingga tak terhitung lagi."
Suaranya rendah dan terdengar ambigu. Dia baru saja mengatakannya dengan jelas, dan Su Zhixi merasa bahwa dirinya benar-benar diserang olehnya.
Pipinya benar-benar panas!
"Aku… aku masih tidak mengerti!" Su Zhixi mencoba menatapnya seolah-olah tidak ada yang terjadi, tetapi matanya yang berkabut mengungkapkan suasana hatinya.
Setelah cukup lama, He Jingyao masih tidak menjawab pertanyaannya. Jangan bermain-main dengannya seperti itu!
"Kamu akan tahu nanti." He Jingyao tersenyum sembari mengangkat dagu Su Zhixi, "Sekarang giliranmu, kenapa kamu pergi ke Bar Empat Musim tadi malam?"
Su Zhixi menggerakkan matanya dengan tidak wajar dan terbatuk pelan, "Tidak ada, tidak melakukan apa-apa…"
"Kekurangan uang?" He Jingyao memberikan pertanyaan telak.
Su Zhixi sedikit malu, "Tidak juga, bukankah sebentar lagi adalah waktu untuk membayar uang sekolah? Aku hanya sedikit kekurangan, hanya sedikit."
Dia juga mengulurkan ibu jari dan telunjuknya untuk memberi isyarat bahwa dia memang hanya kekurangan sedikit uang.
He Jingyao menatapnya dalam-dalam, "Jika biaya kuliahmu cukup, apakah kamu tidak akan pergi ke Bar Empat Musim lagi?"
Su Zhixi mengangguk. Meskipun pekerjaannya di bar tidak berbahaya, dia tetap tidak menyukai lingkungan seperti itu. Tetapi dari semua pekerjaan paruh waktunya, hanya bartender di Bar Empat Musim yang berpenghasilan paling tinggi. Kadang-kadang para tamu memberikan tip dengan murah hati yang membuat Su Zhixi bisa mendapatkan nominal lima digit dalam semalam.
Jika tidak, bagaimana dia bisa membayar biaya pengobatan Ning Yichen dalam tiga tahun terakhir.
"Baik." He Jingyao masih menatapnya dalam, "Kebetulan aku tidak suka kamu berpakaian seperti itu. Begitu aku memikirkan tubuhmu akan dilihat pria lain, aku serasa ingin mencongkel mata mereka."
Sekali lagi, Su Zhixi membelalakkan matanya.
Dia sangat cantik dan juga terlalu imut. Memikirkan itu, He Jingyao tidak bisa menahan senyumnya. Dia lalu mengusap rambutnya lagi dengan lembut, "Baiklah, ayo makan."
Su Zhixi hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Saat makan, Su Zhixi merasa sedikit gugup karena takut Tuan Muda He akan memberikan dia cek untuk kebutuhannya.
Dalam hal ini, apakah dia akan menolak? Atau menolak? Atau menolak…