webnovel

Ranswu Village Chief Requirement

Helena memeluk Dhrizh, itu 'Adegan ini, bukannya sedikit aneh?' pikir Harmit.

Heilin tidak berbeda jauh dengan Harmit.

'Apa hubungan mereka sudah begitu intim? Gadis kecil ini, belum pernah cerita tentang hal ini sama sekali.'

Dhrizh juga berekspresi bingung. Mereka berdua baru bertemu beberapa jam yang lalu, kesan awal sedikit buruk.

Meski Dhrizh tidak tau, mengacungkan pedang ke orang sembarangan, sama seperti menembakkan pistol kekepala orang tanpa peluru didalamnya. Itu sudah cukup untuk memulai pembunuhan meski sengaja atau tidak sengaja.

Helena legah melihat Dhrizh, jadi dia melesat langsung memeluknya tanpa disadari. Dia sendiri juga tidak menyangka bisa melakukan hal memalukan seperti ini. Helena berteriak didalam hatinya.

'Apa yang kulakukan! Bukankah ini sedikit canggung!' Helena melepaskan Dhrizh kemudian berbalik, menutup wajahnya, dan berlari. Meski dia ditarik kembali oleh Heilin, sekarang Heilin bertanya.

"Kamu... Bagaimana caramu membunuh monter 300an lebih tinggi darimu? Dan tadi itu apa?"

Dhrizh melirik ke Heilin, 'Perempuan ini cocok menjadi pelanggan masa depan.'

"Intinya ada di Sandwich yang kulempar tadi. Saya tidak bermaksud menipumu, didalam Sandwich terdapat banyak Garum. Garum salah satu bahan pertukaran lebih dari setara dalam Alkimia bukan?"

Heilin terkejut, Garum adalah salah satu bahan tingkat tinggi Alkimia! Jika dia memang memasukkan begitu banyak Garum sekaligus didalam Water Sphere tadi. Kemudian ditindaklanjuti elemen Es dan Petir. Itu wajar perbedaan level teratasi!

Padahal saat mereka menyerang menggunakan pedang, itu hanya menggoresnya sedikit. Heilin berpikir Dhrizh akan menjadi orang penting, perutnya tiba tiba sakit memikirkan seberapa banyak harta yang bisa didapatkan dari seluruh Garum itu.

"Kalian ngapain masih bengong? Golemnya belum mati!" Dhrizh sadar ketika dia hidup kembali dan belum ada pemberitahuan mereka telah membunuhnya.

Yang lain bingung dengan perintah Dhrizh, akhirnya sadar apa yang dimaksud. Melihat sosok golem setengah badan masih terbaring. Mana Core setebal 30cm terlihat didalam tubuhnya.

Dhrizh tidak menunggu mereka, langsung melesat seperti peluru dan menusuk menggunakan belatinya.

Teph—!

Dia langsung memutar belati itu, menghasilkan retakan diseluruh Mana Core itu.

Crack–!

Pesan sistem akhirnya terdengar.

[ Party Anda Telah Membunuh Chaos Child - Dark Chaos Golem ]

[ Anda telah naik level. ]

[ Anda telah naik level. ]

[ Anda telah naik level. ]

[ Anda telah naik level. ]

Dhrizh melirik pesan sistem, 4 level naik berturut turut, ia tertawa puas.

"Hahaha! Menarik! Meski rasanya seperti memotong batu, itu masih unik! Dimana lagi monster selanjutnya!"

Heilin menatap punggung Dhrizh dan berkata, "Pria itu tidak rasional..."

Helena mengangguk setuju, Harmit tidak tau artinya, tapi merasakan kalau mereka sedang menghina Dhrizh.

"Kalian tidak tau seberapa rasionalnya Abang! Dan kau Helena, ngapain peluk Abang!?"

Heilin bingung, perkataan Harmit terlihat seperti membela juga menghina sekaligus. Sedangkan Helena, wajahnya kembali terlihat seperti apel merah habis dipanggang. Dia kemudian mengalihkan pembicaraan.

"Ohh iya Heilin, maksudmu sebelumnya mau bicara sama Karim apa?"

Harmit merasa Helena mengalihkan pembicaraan mulai tidak peduli dan mengambil jarahan. Dhrizh sedikit tertarik dengan pembicaraan jadi menguping sambil mengunyah Gunta Meat tingkat D-, dia juga menantikan jarahan dari golem ini.

"Aku akan jelaskan nanti, kita hancurkan terlebih dahulu kristal hitam dibelakang bangunan ini."

"Buat apa?" Jawab Helena acuh tak acuh.

"Melemahkan Monster Parade..." Heilin tersenyum samar, menatap Dhrizh dia kembali berkata dengan nada dingin.

"Untuk mu Mr. Book Holder, aku tidak tau apa itu artinya. Tapi aku tau artinya jika kamu datang kedesa itu akan merusaknya. Jadi kami tidak menerima mu di Ranswu Village."

Dhrizh tertegun sejenak, kemudian mengeluarkan sedikit identitas. "Kami sebenarnya dari Renshi Village, apakah pelancong Renshi Village tidak diizinkan menginap di Ranswu Village?"

Dhrizh menebak sedikit kedudukan Renshi Village di Kerajaan Norton ini. Penduduk dengan level tinggi, tapi kerajaan tidak mengambil tindakan merekrut mereka. Artinya ada kedudukan lebih tinggi dari Raja berada disitu.

Heilin menatapnya dengan ketidakpercayaan, "Seseorang dari Renshi Village? Orang orang itu tidak mungkin ikut campur urusa–"

"Kami petualang yang dikirim Monta. Ini kalungnya jika tidak percaya." Dhrizh memotong pembicaraan Heilin dan berkata sambil menunjukkan Monta Necklace.

Sekarang giliran Heilin tertegun, dia berpikir sebentar. Sementara itu Harmit telah kembali dengan senyum cerahnya yang idiot. Dhrizh mengangguk melihat Harmit dan mengelus kepalanya. Dhrizh merasa seperti memiliki kucing memperlakukan Harmit seperti ini.

Helena sedikit iri melihat Harmit yang dielus. Harmit melihat itu tersenyum sombong, 'Akulah pemenangnya~' Helena tiba tiba merasa kesal dengan senyum sombong Harmit.

Setelah berpikir sekitar 1 menit, Heilin membuat keputusan.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat kesepakatan." Heilin berkata dengan jarinya telunjuknya didepan dadanya.

"Apa syaratnya?" Dhrizh tidak peduli tentang syarat, pada akhirnya ini akan jadi Quest.

"Buktikan kekuatanmu dalam menghadapi Wave-5 dari Monster Parade."

Heilin dalam hati berkata, 'Orang bodoh ini! Wave-5 kumpulan para Necromancer, apa kau yakin bisa membunuh mereka? Hehehe~'

"Wave-5? Oke... Sepakat." Jawab singkat Dhrizh, melihat sistem memberi pencarian, ia berhenti mengelus Harmit.

[ Sebuah pencarian telah dibuat. ]

[ Ranswu Village Chief Requirement.

Anda telah membuktikan kepada Ranswu Village Chief, bahwa Anda berasal dari Renshi Village, hanya saja Monster Parade sedang berlangsung dan dia masih kurang mempercayai Anda.

Buktikan kekuatanmu pada saat Wave-5 Monster Parade!

Kesulitan: D++

Ketentuan: Berkontribusi minimal 10% dalam pertempuran Monster Parade.

Hadiah: Tidak diketahui. ]

Dhrizh tersenyum tipis membacanya, kemudian mendekati Helena dan membisikkan sesuatu.

'Apa yang dilakukannya sekarang! Apakah ingin menciumku? Tidak tidak! Itu belum boleh! Aku hanya ingin membayar hutangku padamu tadi! Jangan salah paham! Meski aku tidak masalah jika kamu yang mulai... Ehh! Tidak! Bukan seperti ini diriku yang biasanya! Ada apa ini!' Helena sangat tegang, semenjak kejadian bersama Dhrizh.

"Jarahan kita bagi saat sampai didesa." Bisik Dhrizh kemudian menepuk bahu Helena.

Helena merasa seperti pangeran berkuda putih yang mendatanginya dan memberi undangan pernikahan sang pangeran.

Imajinasi Helena terlalu tinggi, Dhrizh tidak akan pernah melakukan hal itu kepada perempuan. Dia tidak terlalu peduli yang namanya lawan jenis, tapi tetap no sesama jenis, Dhrizh itu masih normal hanya belum merasakan hal seperti itu.

Heilin, Harmit dan Iruna tertawa melihat ekspresi kosong Helena. Dhrizh bingung apa yang mereka tertawakan dan apa yang terjadi dengan Helena.

"Apa kau yakin tidak sakit?"

Helena tersenyum pahit dan melambaikan tangannya. Dhrizh mengangkat bahu sebagai respon tidak jelas Helena. Dia melihat Heilin pergi meninggalkan mereka, saat ingin mengikuti Dhrizh dihentikan Helena.

"Urusan Npc, lebih baik jangan ganggu."

"Mhm, aku paham." Pilihan bijak untuk tidak menganggu urusan orang yang lebih tinggi darimu. Setidaknya untuk saat ini Dhrizh tidak bisa melakukan tindakan semaunya. Selama dia berada dilevel seperti ini, dimana Renshi Village lebih tinggi. Dia tidak bisa menganggap remeh para Npc.

Dhrizh kemudian ingat Skill Heilin 3 tahap, dari Rush Time, Last Time hingga Death Time. Jangankan Death Time, Last Time aja Dhrizh belum tau. Dia tidak bisa membayangkan apa saja keterampilan dimilikinya.

Memandangi tubuh golem yang tidak tersisa seperti Gunta Frog, artinya metode 'Water Fun Nuclear' tidak bisa digunakan. Itu metode membuat bom, metode memasak seharusnya 'Water Fun Grilled'. Itu yang ada dipikiran Dhrizh sekarang.

Dhrizh dan Harmit setuju untuk keluar sebentar buat istirahat, dia sudah On cukup lama. 8 jam kurang lebih mungkin? Kekuatan mental cukup banyak terkuras setelah menghadapi Antswolf, Houndzard, Hundrowl, kemudian tekanan Karim, terakhir Dark Chaos Golem.

Helena memikirkan, dia sudah berjam jam berlarian, serta mentalnya berada dikrisis gara gara Dhrizh dan memutuskan untuk Off. Menulis sebentar dikertas dan meninggalkan catatan.

( Hallo Heilin,

Kami sedang keluar sebentar, misalnya kamu ingin pergi duluan. Tidak masalah, Helena akan memimbing mereka nanti.

P.s: Tolong jangan kasih tau Yggdrasil tentang Dhrizh!

Salam Helena )

Mereka bertiga pun keluar dari permainan.

***

Dirn baru selesai mandi dan menggunakan pakaian, ia berencana pergi ke Restoran Padang.

"Sudah lama aku belum makan Masakan Padang."

Dijalan, ia bernostalgia. Selama 2 tahun ini, yang dia ingat hanya makan makanan asing dan baru. Mulai dari daging liar, sushi saat dia di Jepang, kue beras semacamnya dari Korea, Croissant yang ada di Paris, makanan bergas seperti jangkrik, kalajengking semacamnya waktu dia di China, dll.

Dirn ingat waktu itu dia hanya berkeliaran, tidak berani kembali ke Indonesia. Setelah berada dipulau beberapa bulan, perilakunya berubah drastis, layaknya binatang liar. Saat dia berlayar menggunakan rakit, bukan menggunakan lebih tepat seperti dijadikan pelampung, selama badannya masih merasakan air dia tidak akan mual. Kemudian dia menemukan kapal kakeknya, ia berenang dan menaiki deck kapal diam diam.

Dia melihat kakeknya yang tertidur dan melirik ke jenggot, kumis, dan rambut kesayangannya. Kakeknya pernah berkata, "Buluku adalah Harga Diriku!"

Dirn jadi memikirkan ide yang konyol, sebelum dia mabuk karena kapal besar itu. Dia mencukur menggunakan sabitnya dengan rapi.

Dirn dari jauh memperhatikan saat kakeknya bangun. Kakeknya merasakan ada yang salah terutama wajahnya mengapa terasa ringan. Ia menyentuh dagunya kemudian melirik dijendela terdekat. Urat wajahnya tiba tiba keluar seakan akan mau meletus. Dia hanya mengerang tidak berkata apa-apa.

Dirn tidak sengaja tertawa sedikit dan menutup mulutnya. Kakek Dirn tersenyum dengan mata sipit seperti ingin membunuh seseorang. Tiba tiba kakeknya mengeluarkan Flintlock Ex III, yaitu merupakan pistol laras ganda perang terakhir, daya serangnya sama seperti Shotgun yang memberikan dampak seperti Sniper Rifles dan jumlah peluru seperti Sub Machine Gun.

Dirn akhirnya sadar, tidak seharusnya menganggu Harimau tua yang sedang tidur! Merasakan hawa membunuh yang kuat membuat keringat dingin membasahi punggungnya.

Bab berikutnya