webnovel

Karim Laboratorium III

Harmit mengambil jarahan dan menyerahkannya ke Dhrizh, "Bang, tidak ada peralatan hanya kertas ini." Kata Harmit dengan kerutan didahinya. Dhrizh memeriksa informasi perkamen yang diberikan Harmit.

[ Low Chimera Scroll Fragment

Kategori: Fragment

Peringkat: Uncommon

Kumpulkan untuk melengkapi gulir pemanggilan chimera tingkat rendah. ( 2/30 ) ]

Dhrizh mengangkat alisnya, item komsumsi seperti gulir merupakan peralatan yang masih tidak umum. Terutama seperti memanggil sesuatu seperti chimera. Gulir ini dimata para pemain yang memiliki kelas Summoner akan sangat berguna.

Dhrizh menyimpannya di tas dan melanjutkan perjalanan bersama Harmit. Harmit mulai menggambar lingkaran sihir lagi dengan batu yang dia kumpulkan.

Chimera yang mereka bunuh sebelumnya disebut Wolfy Snegoat. Berada di level 50an, seperti chimera yang mereka bunuh sebelumnya. Setelah naik level berburu menjadi makin mudah.

Dhrizh dan Harmit menatap Spirit yang masih belum naik peringkat untuk berevolusi. Evolusi pertama spirit sama seperti pemain yang bisa berubah kelas dan mendapatkan Trait. Spirit akan mendapatkan Trait pertamanya di level 30.

Dhrizh dan Harmit belum memiliki kelas ataupun trait, karena mereka belum pergi ke Class Center. Setelah keluar dari desa beberapa hari yang lalu, mereka berencana mengubah kelas saat sampai di Ranswu Village.

Tiba tiba suara gemuruh datang dari dalam gua. Dhrizh langsung memberi perintah kepada Harmit, "Harmit, buat Ice Spike Runes secepatnya disini. Aku akan menghadang mereka dan jangan menggunakan Sphere untuk membantuku. Setelah selesai kita akan mundur dari runes."

Harmit mengerti rencana Dhrizh dan mulai mengeluarkan daun dengan lingkaran sihir Ice Spike didalamnya. Dia mulai mengaktifkan runes dan mulai memasang daun hingga menutupi seluruh garis. Dhrizh menyipitkan matanya dan melihat segerombolan semut berukuran besar dengan kaki serigala berlari kearah mereka dengan cepat.

Dhrizh menggunakan Lightning Frame dan Lightning Blade secara bersamaan. Kemudian melepaskan Water Cut kearah gerombolan semut, membuat mereka berhenti ditengah jalan. Melihat kerusakan yang dia hasilkan, rahang Dhrizh terjatuh. "Itu hanya mengurangi 1% kesehatannya!"

Semut dibelakang mereka mulai menginjak dari belakang dengan ganas maju kearah Dhrizh tanpa peduli dengan sekawanan mereka yang terlindas.

Dhrizh tidak berhenti disitu, setelah Lightning Blade digunakan sekali dengan Water Cut itu tidak memberikan efek tambahan petir lagi. Dia melanjutkan Slash dan berhasil menarik aggro semut. Mereka menghiraukan Harmit dan terus mengejar Dhrizh.

Dhrizh melompat disatu stalagmit ke stalagmit lainnya. Saat menyentuh permukaan dia mengaktifkan Charge yang meningkatkan kecepatannya 2x lipat selama 5 detik. Berhasil melebarkan jarak dari semut tadi.

Harmit melihat pemandangan didepannya dimana Dhrizh berlari liar dikejar semut yang sangat besar. Untungnya tempat Harmit memasang merupakan ruang sempit dan tempat Dhrizh menarik aggro diruangan yang cukup besar bagi gua. Semut itu mulai semakin mendekati Dhrizh.

Dhrizh memeriksa keterampilan Charge nya telah habis dan memasuki kondisi pendinginan. Dia mulai gelisah dan mendengar teriakan Harmit, "Abang! Telah selesai!"

Dhrizh melompat keatas kerumunan semut, memijak kepalanya sebagai pijakan dan diserang oleh semut didekat membuatnya terpental mendekati Harmit. Semut yang menyerangnya tadi diinjak dengan semut yang masih mengejar Dhrizh.

Dhrizh menyeimbangkan tubuhnya saat diudara dan berhasil mendarat cukup rapi didepan Harmit, "Sekarang!"

"Ice Spike Runes Release!" Ucap Harmit secara singkat setelah diberi perintah.

Udara disekitar mulai mengeluarkan aura dingin yang tersedot ketengah tengah runes. Tepat saat semut memasuki daerah runes. Duri es mulai menembak lurus kearah mereka tanpa henti. Semut yang membeku terdiam dan yang masih dibelakang langsung kedepan tidak peduli dengan nyawanya.

Dari belakang lingkaran sihir runes yang selebar 2 meter Dhrizh berdiri. Bersiap untuk menyerang, Harmit juga menunggu dengan 2 Lightning Shock dibelakangnya, dan 9 Sphere mengelilinginya siap untuk diluncurkan.

Mereka berdua sedikit gugup dan kagum dengan runes ini. Tidak ada satupun semut yang berhasil maju melewati runes. Sedangkan nasib semua didepan runes membeku dan antena mereka mulai hancur akibat tembakan duri es.

Setelah 20 detik lewat, runes mulai melemah dan berhenti. Ada 4 semut yang masih bisa bergerak sisanya Dhrizh menghitung ada 37 membeku. Tanpa penundaan Dhrizh melepaskan Slash dileher semut terdekat dan Harmit menembak 2 Mana Sphere, diikuti kembali dengan tebasan Dhrizh menghasilkan kematian instan.

[ Party Anda telah membunuh Chimera - Antswolf ]

Dhrizh melihat sekilas bar pengalamannya bertambah 20% dan mulai maju dengan ganas. Setelah mereka selesai membunuh 4 yang tidak terkena runes. Dhrizh dan Harmit melihat pemandangan sekitar dimana banyak semut membeku tidak bisa bergerak. Membuatnya terlihat seperti makhluk purba yang membeku dari Antartika. Sebelumnya mereka mencoba hal ini dan es akan mencair setelah 10 menitan.

Dhrizh dan Harmit tidak menyia nyiakan waktu, dan membunuh semua semut yang membeku sebelum es mencair.

Disaat memotong semut chimera yang membeku itu Dhrizh menggerutu, "Ini terasa seperti memotong es selembut marshmallow."

"Mungkin karena pedang Abang?" Jawab Harmit dengan polos sambil menghancurkan kepala semut dengan beberapa batu Lightning Shock.

Dhrizh mengingat kembali kerusakan pedangnya dan mengangkat bahu, "Benar juga, pedang dengan kerusakan segini senilai dengan senjata level 80 keatas."

Mereka berdua melakukan pembicaraan tidak jelas seperti tentang apa yang Harmit tonton atau apa yang dimakan Dhrizh pagi ini. Banyak pesan sistem muncul didepan mereka dan beberapa suara naik level. Setelah selesai membunuh begitu banyak chimera semut.

Dhrizh berhasil naik level 4 kali dan Harmit 6 kali. Juga yang mereka nanti nantikan adalah Spirit Harmit yang berhasil naik ke level 30 dan mulai berevolusi. Itu mulai berbentuk seperti Mana Sphere Harmit dan setelah beberapa saat seekor peri kecil muncul.

Kulitnya yang berwarna seputih salju, kuping sedikit tajam seperti ras elf, dengan rambut dan gaunnya berwarna biru muda seperti es. Dia menghadap kedepan Harmit dan berbicara, "Hallo Master, tolong beri aku nama."

Harmit senang dengan penampilan Spirit nya yang telah berevolusi dan bisa berbicara. Dhrizh sama terkejutnya, Spirit yang dapat berbicara sama seperti mengambil durian dari pohon dan dapat yang paling enaknya. Itu sangat langka, dari berjuta juta user penyihir yang memiliki spirit berbicara. Hanya 2 diantara mereka.

Harmit menoleh ke Dhrizh sebentar dan melihatnya mengangguk. Harmit memberi nama peri kecilnya, "Namamu Iruna."

Dhrizh samar samar tersenyum, 'Penamaan yang bagus.' Dhrizh tidak iri sama sekali dengan Harmit saat ini. Semua keterampilan dan keberuntungan yang dia miliki, juga hasil usahanya sendiri.

Peri kecil itu tersenyum dan memeluk hidung Harmit sambil berbicara dengan nada yang cerah, "Iruna! Iruna! Nama yang cantik diberikan oleh Master kepada Iruna! Iruna senang sekali!"

Harmit tertawa ceria juga, Dhrizh melihat mereka berdua dan merasa kepribadian mereka cocok satu sama lain, "Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya kah~" Dia ikut tertawa dan menusuk nusuk pipi Iruna seperti biasanya.

Saat ini di wilayah Might Forrest tempat pertempuran garis depan pemain dan Monster Parade sedang berlangsung. Dengan 3 Raja Monster yang muncul lebih cepat dari perkiraan, dengan chimera yang sangat banyak.

Jumlah pasukan manusia sekitar 5000 pemain dan 300 penjaga garda depan yang dipimpin Heibert dan disamping kanan kirinya terdapat 2 pemimpin serikat yang juga terkenal di Ranswu Village.

Disebelah kanan seorang pria kurus bernama Battle Creed ketua serikat Under Creed, dengan kelasnya sebagai Assassin dan Trait Battle War. Memakai set assassin peringkat rare berwarna biru yang memancarkan aura hitam, didapatkan dari membunuh mini bos Frost Field yang merupakan salah satu tempat berburu level atas di Kerajaan Norton.

Disebelah kiri seorang pria bertubuh kekar, ketua serikat Sakura Tree bernama Yakamoji dari jepang. Dia merupakan seorang atlit beladiri dari Jepang, dengan kelasnya sebagai Warrior dan Trait Black Hand. Berbeda dari Battle Creed yang berasal dari Ukraina yang memberikan perasaan dingin. Yakamoji memberikan perasaan akan dominasi yang kuat dan perlengkapan Rare dan Super Rarenya membuat orang berpikir 100 kali saat ingin melawannya.

"Jadi, Heibert bagaimana rencanamu?" Tanya Battle Creed sambil menyilangkan tangannya.

"Saya akan menyerang Ruin Orc yang levelnya lebih tinggi dari lainnya, kalian berdua pimpin beberapa pasukan untuk menahan sisa Rajanya. Pasukan lainnya musnahkan chimera disekitar jangan sampai membantu Raja." Kata Heibert setelah mengeluarkan pedang dari sarungnya, bersiap untuk menyerang.

"Baiklah, aku akan menyerang Kobold Crown. Creed tahan Goblin King." Lanjut Yakamoji dan mengambil pedang besar dari punggungnya yang memancarkan aura merah.

"Terserah, aku tidak peduli." Jawab Battle Creed. Hubungan mereka tidak bisa dibilang buruk atau baik. Mereka berdua hanya beraliansi sementara dan Battle Creed orang yang cukup sederhana.

Heibert mendengar percakapan mereka dan mulai memperjelas, "Kalian hanya menahan, jangan membunuh. Itu tidak sesuai dengan level kalian saat ini." Kemudian dia berlari kedepan meninggalkan mereka berdua.

Yakamoji mengerutkan kening, saat dia ingin berbicara dengan Battle Creed. Orang itu telah menghilang bersamaan dengan Heibert, 'Sialan kalian! Siapa bilang aku tidak bisa membunuh mereka!"

Yakamoji mulai memerintahkan pasukannya kemudian menuju Kobold Crown. Battle Creed melihat pemandangan itu dan mencemooh nya, "Bajingan berkepala panas, musuh tidak sesuai dengan kita sekarang idiot."

"Yeah, satu serang dari bos akan membunuh kita." Jawab seorang wanita muncul dari samping Battle Creed. Dia bernama Creed Rose yang merupakan wakil ketua Under Creed.

Battle Creed tersenyum dan memerintah pemain yang bukan dari serikat mereka untuk maju menahan bos. 'Biarkan domba domba kecil mati lebih dulu...'

Sedangkan disuatu hutan yang berjarak 10 jam dari tempat Dhrizh.

Seorang gadis berpakaian serba hijau berlarian melewati hutan dengan cepat. Identitas gadis itu adalah Helena yang diberi tugas untuk memeriksa lokasi ditempat Dhrizh saat ini.

Bab berikutnya