webnovel

Part 145. Ketidak Beruntungan Rado

Arkan kembali mencoba untuk menghubungi Devie, tapi lagi-lagi panggilan itu sama sekali tak mendapatkan respon yang baik. Arkan menghela nafasnya dan cemberut seorang diri. "Kemana sih perginya." Katanya melanjutkan gumaman nya. Namun hal itu tentu tak akan mendapatkan jawaban. Kalau saja Davie tak sibuk dengan ponselnya yang digunakan untuk menelpon sang istri, dia pasti akan meminta Davie untuk mengecek keberadaan Devie.

"Haish, udahlah." Lelaki itu merajuk seorang diri. Tepatnya merajuk pada dirinya sendiri. Tapi apalah daya, pengejarannya belum maksimal.

Dan tak lama, setelah dia mengganti baju santai, deringan telpon terdengar dan itu dari ponselnya. Dia tak terlihat antusias dengan itu, karenanya dia sedikit menunda-nunda untuk tidak segera mengangkat panggilan tersebut.

Ternyata, ketika dia membaca nama Devie di layar ponselnya, dia justru melototkan matanya karena sama sekali tak menyangka jika ini akan terjadi.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya