webnovel

Perkelahian

"Kamu gimana sih?!!udah gw bilangin juga. Hati-hati Al.. Hati-hati...." Kevin dengan nada marahnya.

"Ya gw mana tahu ada kamera disitu, mereka bisa ajakan buntutin gw diem-diemkan?"

"Lu ya, gara-gara kejadian ini kita harus cancel beberapa acara."

"Baguslah, gw jadi bisa tidur sekarang."

"Al!!! dalam situasi kaya gini lu bisa santai?"

"Terus gw harus gimana?panik kaya lu?ini tuh bukan apa-apa. Lu yang besar-besarin aja. Udah gampang, besok gw ngomong sama wartawan itu. Gw sama Kay itu cuman temen."

"Mereka mana percaya dengan banyak foto yang beredar."

"Itu urusan gw.."

"Gw harus tahu apa yang bakalan lu omongin. Jangan sampe ya lu ngomong yang engga-engga."

"Ya engga-engga gimana sih?gw tuh cuman mau ngomong kita temenan dan kemesaraan kita tuh cuman lagi latihan akting. Udah itu aja."

"Lu jangan bohongin gw juga ya."

"Apa sih Vin?gw emang ga bohong."

"Ada saatnya kok Al, lu boleh pacaran nanti sama management. Ini cuman karena karir lu baru dan lagi bagus-bagusnya."

"Iya gw paham. Udah ga usah ngingetin gw mulu, cape gw dengernya."

"Tapi Al..."

"Cukup Vin!!!gw cape. Gw ga mau debat soal ini. mending lu pergi sekarang. Gw pingin tidur. Suruh Mona nemenin gw dihotel." Alyssa membentak membuat Kevin terkejut. Manajernya itu kini meninggalkan Alyssa sendiri.

"Kenapa mamah mesti milih dia sih jadi manajer, heran." Alyssa bingung sendiri. Dia sebenernya tak mengantuk dia hanya mencari alasan saja. Dia bingung sekarang untuk menghubungi Kay bagaimana. Dia tahu pasti Kay mencarinya tapi saat ini dia tak bisa berbuat apa-apa selain menunggu managementnya untuk bertindak besok sementara itu Kay yang sudah lelah menghubungi Alyssa memilih membiarkan wartawan bermalam di depan rumahnya. Dia sudah cukup lelah jika harus menanggapi mereka semua. Diam-diam Kay masih mencari informasi hubungan Kiran dan Bayu. Dia membuka medsosnya lalu melihat akun milik Kiran. Kay yang semula berbaring kini duduk dengan senyum mengembang. Kiran sudah menghapus semua moment kebersamaannya dengan Bayu termasuk foto yang membuat Kay marah waktu itu. Dugaan sementaranya Kiran sudah memutuskan Bayu tapi kenapa Kiran tak menemuinya?kenapa?.

"Ah.... jangan-jangan...." Kay langsung berdiri. Dia pasti salah paham dengan pemberitaan diluar sana. Kiran pasti menyangka yang tidak-tidak tentang hubungannya dengan Alyssa. Aduh...bagaimana ini?. Kay semakin bingung. Dia mundar-mandir dikamarnya.

"Telepon jangan, telepon jangan..." Kay berguman pada dirinya sendiri sambil melihat kearah Handphonenya. Dia kini keluar kamarnya. Dia mencari udara segar di dekat kolam renang rumahnya. Kay meletakkan Handphonenya ditelinga. Dia menelpon Kiran. Terdengar nada sambung dari teleponnya namun belum ada suara Kiran disana. Kay terus mencoba beberapa kali dan barulah ditelepon ke 20 nya terdengar suara Kiran.

- Halo.

Kiran dengan juteknya menjawab telepon Kay.

- Hei.

- Kenapa?.

- Hm....aku mau jelasin soal berita itu.

- Ga usah.

- Ran... please.

- Kamu ga pernah berubah ya. Omongan kamu cuman bualan. Asal kamu tahu ya aku udah putusin Bayu sejak beberapa Minggu lalu. Aku tepatin janji aku tapi kamu engga!!

- Engga gitu Ran, dengerin aku dulu. Aku sayang kamu, aku sam....

"Kiran?" Suara seseorang membuat Kay menoleh kearahnya. Ada Jay disana sedang berdiri. Dia tak percaya jika Kay masih menghubungi Kiran bahkan Jay sempat mendengarkan ungkapan cinta Kay untuk Kiran.

"Kamu gila ya?" Jay langsung mengambil handphone yang ada digenggaman Kay.

"Jay, apa sih?balikin." Kay protes dan segera meraih Handphonenya lagi namun tangan Jay dengan gesit menghindari serangannya.

"Jay!!!kamu kenapa sih?aku lagi ngomong sama orang di telepon."

"Sama Kirankan?"

"Iya, makannya siniin."

"Engga!!" Jay tak mau memberikannya dan kali ini dia malah dengan santai melemparnya ke arah kolam renang.

"Jay!!!" Kay benar-benar kesal sekarang.

"Kamu tuh ya bisa ga sih jadi cowok yang bener?kalo Daddy tahu gimana?"

"Maksud kamu apa?"

"Kamu ga boleh gitu Kay, kamu pikir hati wanita itu buat dimainin apa? disaat kamu udah pacaran sama Alyssa kamu malah main juga sama Kiran. Kamu ga boleh gitu Kay."

"Alyssa?kamu ngomong apa sih?kamu kemakan sama berita itu."

"Bukti-buktinya udah jelas kok kalo kamu pingin main-main jangan sama artis dong, satu Indonesia bakalan tahu. Dasar bodoh."

"Bodoh?ga salah denger aku?."

"Bodoh! kamu tuh ga pernah mikirin perasaan orang lain. Kamu selalu egois mikirin perasaan kamu sendiri. Kalo kamu suka sama Kiran ya udah sama dia aja, kalo kamu suka sama Alyssa ya udah sama dia, jangan dua-duanya mau Kay. Kamu sama kakak tuh sama aja. Kamu tuh harus diajarin cara ngehargain cewek."

"Iya anak manja." Ledek Kay dengan kesal.

"Udah deh ga usah ikut-ikutan. Kamu ga akan ngerti ngurusin begini. Tidur sana udah jam 8. Dasar anak kecil."

"Aku bukan anak kecil!!!" Teriak Jay sambil mendorong dada Kay.

"Kamu berani sama aku?"

"Kamu yang duluan."

"Aku?lupa sama handphone aku?Dasar tukang nyalahin. Semua orang liat aku sama kamu berantem yang dimarahin itu siapa?aku!!! aku yang disalahin Daddy. Kamu ga pernah, karena sikap kamu yang begitu aku yang seolah-olah salah. Harusnya kamu nyadar itu."

"Karena kamu jahat!!kamu jahat sama aku!!" Jay yang entah bagaimana langsung menyerang kembarannya. Dia mendorong keras badan Kay sampai di terjatuh dilantai teras kolam renang.

"Jay..Jay tenang..." Kay berlindung dengan kedua tangannya berusaha menjauh dari pukulan Jay. Dia tak mau melawan kembarannya itu.

"Kamu jahat!!!aku suka Alyssa dan kamu ambil!!!" Jay tanpa sadar mengakui perasaannya sementara Kay dibuat terkejut dengan pengakuan itu.

"Jay jangan gini...dengerin aku." Kay berusaha menenangkannya tapi Jay sudah terbawa emosi. karena berani-beraninya dia mempermainkan Alyssa padahal dia sudah rela jika Kay bersama Alyssa.

"Jay!!" Kay mendorong Jay dari atas badannya membuat dia tersungkur menjauh. Bukannya berhenti Jay malah mendekatinya lagi.

"Aku biarin kamu sama Alyssa tapi kamu mainin dia!! Dasar kurang ajar!!!" Jay memukul lagi pipi kanan Kay sampai mengeluarkan darah.

"Oke kamu yang minta. Dasar labil!!" Kay kali ini tak bisa menahan dirinya dia ikut memukuli adiknya. Dia ingin membuat Jay menyerah dan lemas agar dia bisa menjelaskan yang terjadi. Dia berusaha mengunci tangan Jay tapi siapa sangka adiknya itu benar-benar ahli menghindari serangannya. Mendengar suara keributan dibawah Ara segera keluar dari kamarnya. Matanya terkejutnya bukan main saat melihat kedua adiknya saling baku hantam.

"Sayang.....cepet turun....." Teriak Ara memanggil suaminya. Tak lama Dariel datang mengetahui ada sesuatu yang tak biasa dari panggilan. Dariel segera berlari untuk melerai kedua adiknya itu tapi kekuatan mereka benar-benar tak bisa Dariel Handle sendiri. Ara membantunya mencoba memisahkan Jay dan Kay yang terus adu kekuatan sampai..

"Aw...." Teriak Ara sambil memalingkan wajahnya. Ketiga pria itu langsung memandang kearah Ara.

****To be continue

Bab berikutnya