webnovel

Naik daun

***

Setelah beberapa hari menjalani pemotretan dan syuting hari ini adalah jadwal Amanda untuk syuting di perkebunan teh Dirga. Suasana dan pemandangan yang sangat mendukung untuk mendapatkan view yang di harapkan.

Tampak Dirga dan Arya mengamati proses syuting dari kejauhan. Begitu pula dengan warga yang memadati area syuting. Pesona seorang Adam sang bintang baru ini pun mulai menarik magnet para fans yang di dominasi para gadis gadis dan juga para remaja.

Setelah proses syuting Adam langsung di serbu para fans untuk minta foto bareng. Amanda tentu tak pernah menyangka dirinya yang dulu saja tak pernah punya fans satu pun tapi setelah dirinya menjelma menjadi seorang Lelaki kenapa ke popularitasannya naik drastis.

Dia sendiri tak sadar kenapa pesonanya lebih keluar saat dia menjadi Lelaki, Padahal saat menjadi seorang perempuan dirinya juga cukup cantik hanya saja krpribadiannya yang pendiam di tambah dirinya yang seorang anak dari pebisnis yang cukup ternama membuatnya cukup kesulitan untuk bersosialisasi karna setiap kegiatannya selalu di ikuti oleh bodyguard dan itu sebabnya tak banyak yang mau menjadi temannya.

Kini dengan identitas baru dalam pelariannya entah kenapa dia bisa mudah bergaul tanpa merasa takut.

"Sudah cukup ya foto fotonyaa.." tiba tiba Dirga tampak menghalau para fans dan menarik sang bintang baru untuk keluar dari kerumunan.

"Yaahhh kita kan belum selesai. Kita datang dari jauh cuma ingin kiat kak Adam.." kata salah seorang fans.

Meski foto promosi Adam baru di launching seminggu yang lalu rupanya cukup menarik minat banyak orang dan dalam seminggu ini saja penjualan Dia tea meningkat drastis. Apalagi kalau wajah Adam sudah terlihat di iklan televisi bisa dipastikan lonjakan penjualan meningkat pesat.

"Maaf yaa.. untuk hari ini cukup yaa minta fotonya." Amanda yang tak ingin para fansnya kecewa hanya bisa minta maaf sambil tersenyum manis, yang membuat para fansnya meleleh dengan senyumannya.

Dirga menggenggam tangan Adam begitu erat saat menjauhi lokasi syuting. 'Dasar cewek cewek lebay liat yang bening sedikit aja pengennya dipepet terus.' Batin Dirga menggerutu. Padahal entah dirinya sendiri sejak kapan mulai menaruh rasa pada gadis yang berpura pura menjadi seorang Lelaki yang kini digenggamnya erat seakan takut hilang.

"Dirga, Adamm tunggu kalian mau kemana??" Arya yang melihat mereka berdua menjauh mengikutinya.

"Maaf Pak Arya sepertinya Adam butuh istirahat."

"Aahh kata siapa Aku gak capek kok.." kata Amanda membela diri.

"Saya ingin membicarakan sesuatu sebaiknya kita cari tempat agar lebih nyaman." Ajak Arya.

"Baiklah kita bicara di rumahku saja." ucap Dirga.

****

Ketiga nya masuk kedalam rumah Dirga.Rumah yang cukup besar dengan ukiran ukiran berbagai model dari kayu jati. Pak Adinata ayah Dirga rupanya adalah pecinta ukiran kayu jati maka dari itu rumahnya terdapat ukiran dengan bentuk yang berbeda di tiap ruangan.

Rupanya kepala keluarga Adinata ingin ikut dalam pembicaraan bisnis dari tiga anak muda ini. Beliau cukup bangga pada sosok Adam yang telah mengubah ikon perkebunan teh yang dulu hanya memproduksi daun teh saja kini menjadi produk minuman yang mulai dikenal dan menjadi kebanggaan kampungnya.

"Syuting iklan hari ini akan ditayangkan di semua saluran televisi minggu depan. Dan karna itu saya ingin membahas untuk mengadakan syukuran sekaligus launcing produk secara resmi dengan mengundang beberapa anggotan band dan artis ternama agar acaranya akan menjadi meriah dan lebih terkenal." Arya mengutarakan rencana. Disambut oleh anggukan dari yang lain.

"Bagaimana kalau syukurannya di adakan disini saja tak perlu di Jakarta." ucap Pak Adinata

"Betul agar para pekerja dan warga disini juga bisa datang." Ucap Adam.

"Jadi begini saya punya hotel tak jauh dari sini mungkin kita bisa mengadakan acaranya di sana ballroomnya cukup besar jadi kita juga akan mengundang media."

"Baiklah anda atur saja persiapannya tapi saya ingin para pekerja dari rumah produksi juga di fasilitasi untuk bisa datang kesana." Lagi lagi Amanda masih memikirkan orang lain membuat pandangan Dirga dan Arya tak bisa lepas karna kagum.

"Saya setuju dengan nak Adam.." ucapan Pak Adinata memecah lamunan dua Pria yang sedang terpaku pada satu wajah yaitu Adam Alias Amanda.

.

.

.

Setelah iklan Dia tea muncul di televisi benar saja nama Adam sebagai artis pendatang baru pun mulai diperhitungkan. Namanya dengan sekejap melejit seperti bintang di langit. Mulai banyak tawaran iklan untuknya tapi Amanda menolak karna iingin lebih fokus pada bisnis yang sedang dirintisnya.

* * *

"DIA TEA SEBOTOL KESEGARAN UNTUK SEGALA SUASANA. MANISNYA PAS DENGAN RASA TEH YANG KHAS.." Sepenggal kalimat yang terucap dari suara di televisi membuat seorang wanita yang menontonnya terpaku jantungnya berdebar kencang melihat sosok yang ada didalam televisi.

"AAAAYYYAAAH...." Mama ani berteriak memanggil sang suami.

"Ada apa mam teriak teriak kayak orang kesurupan..?"

"Itu lihat !" mama Ani menunjuk pada televisi. Pak Bima yang masih tidak mengerti hanya mengangkat bahunya. "Ituu Aaamandaa yahh.."

"Mana mungkin mam itu kan anak laki laki.."

"Mama gak mungkin salah itu anak mama... mama yakin yahh.." ucap mama Ani sambil menangis . Setelah sekian lama akhirnya kini dia bisa melihat anaknya yang kabur tampak sehat meskipun dengan penampilan yang jauh dari sebelumnya. Gadis manjanya berubah menjadi seorang Lelaki berwajah cantik.

"Mama yakin??" Pak Bima masih ragu,tapi mama Ani mengangguk mantap.

"Baiklah Ayah akan cari tau tentang model iklan itu.."

****

Apakah identitas Amanda akan terbongkar saat namanya sedang naik daun??

Bab berikutnya