webnovel

Dia Tea

Setelah dua minggu kabur dari rumah amanda sudah mulai terbiasa dengan rutinitas barunya di kampung. Warga kampung juga sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Amanda yang menyamar menjadi Adam si cowok kw.

"Jadi hasil perkebunan teh ini di setor kepabrik untuk di kemas menjadi teh tubruk dan teh celup aja??"

"Iya lah Dam apa lagi coba..?" Dirga merasa aneh dengan pertanyaan Adam.

"Ya kenapa gak buat innovasi.. Dibuat minuman gitu misalnya kan sekarang orang lebih suka minuman yang praktis,dari pasa ribet nyeduh teh.."

"Emang sih tapi bikin minuman kayak gitu kan butuh mesin canggih dan pabrik yang besar.. Lagian udah banyak merk minuman teh kemasan."

"Gue rasa bisa aja kita bikin sampelnya dulu, tes pasar dulu. Gue rasa rasa teh kebun ini beda dari teh lain, teh ini tuh wangii banget dan gak bikin enek yang ada malah bikin nagih gitu. Apalagi kalo kita buat dengan campuran rasa buah pasti lebih seger."

"Ide kamu boleh juga Dam.. Kok kamu bisa punya pikiran kyak gitu??gue aja mikirin kebun seluas ini aja udah pusing."

"Gue tuh kuliah jurusan management bisnis, dan setelah gue liat liat dengan hasil kebun ini sayang aja kalau teh hanya sebatas teh. Jaman sekarang ini banyak orang yang suka minum teh tapi gak suka ribet, harus rebus air dulu nyalain kompor, beli gula. Yaa walaupun rasa teh asli nyeduh itu emang lebih nikmat sih.."

"Gak nyangka ya cowok kayak lo bisa melihat peluang dalam sebuah lingkungan. Gue setuju sih sama loe gimana kalo kita bikin usaha bareng.Loe harus bantuin gue ya.."

"Nanti kita bisa buat proposal trus cari investor biar kita bisa buat dalam jumlah banyak."

"Setuju.." Dirga toss dengan Adam sebagai penanda awal kerjasama ini.

.

.

.

Setelah beberapa minggu berkutat dengan percobaan teh kemasan akhirnya terciptalah minuman teh dalam botol dengan lima varian rasa Teh Original, Teh rendah gula, Teh Rasa Apel,Teh rasa lemon dan Teh rasa leci.

Amanda yang melakukan riset dan percobaan Dirga yang menyiapkan segala keperluan dan modal. Setelah beberapa kali mencoba Amanda berhasil menemukan rasa dan komposisi yang pas setelah puluhan kali gagal. Kini tinggal proses memasaran Lina turut membantu untuk memasarkan di toko,warung dan dan pasar.

Hasilnya diluar dugaan Setelah 1 bulan beredar di pasaran minuman teh yang di beri label " Dia tea" laku dengan cukup keras sampai team Amanda kesulitan memenuhi memenuhi permintaan pasar karna peralatan yang kurang memadai.

.

.

.

Sebuah mobil tampak tiba tiba berhenti di tepi jalan di pingginggiran kota B.sang pengemudi tampak keluar dan memeriksa mesin mobil setelah beberapa menit mengutak atik mesin sang supir memberitahu seseorang di kursi penumpang.

"Maaf tuan sepertinya mobilnya mogok. Kita harus cari bengkel terdekat. Saya sudah menelpon seorang montir tapi sepertinya butuh waktu menunggu dia sampai. Atau tuan mau saya pesankan taxi untuk kembali ke hotel?"

"Baiklah sambil menunggu aku mau beli minuman dulu di sana,kau carilah taxi!"

Pemuda itu tampak berjalan menuju warung di dekat mobil berhenti mengambil air mineral, tapi matanya tampak penasaran dengan botol kemasan berisi teh dengan berbagai rasa. Tapi yang aneh adalah kemasan dan label yang tampak receh ala kadarnya.

Pemuda itu adalah Arya sang CEO muda dibidang minuman dan makanan kemasan ini sedikit tertarik untuk mencobanya,Arya mengambil salah satu dari varian rasa tersebut dan mencobanya.

"hmm rasanya beda dengan produkku ini masih orisinil tapi rasanya menarik." Arya meneguk dan menilai rasa teh tersebut. Tanpa sadar dia telah meneguk habis isi botol teh itu.

"Dia tea...?? hmm rasanya segar tapi kenapa tampilannya buruk banget gak menarik."

"Ini minuman hasil dari kampung disini mas. Hasil dari perkebunan teh yang ada di atas.." ucap pemilik warung menjelaskan sambil menunjukan kawasan perkebunan teh.

"Benar kah?? jadi disini ada pabrik??

"Kabarnya sih pabriknya belum ada masih home industri."

"kalo gitu saya ambil rasa yang lain juga bu.."

Didalam taxi Arya mencoba satu persatu varian rasa teh ternyata semuanya memiliki taste yang berbeda dengan hasil salah satu pabriknya. Produk serupa tapi rasanya beda.. Arya tampak penasaran. "Aku harus cari tau tentang minuman ini.."

Bib bib bib

Arya mengangkat telpon dari seseorang "Gimana sudah dapat kabar??"

"Dia tea belum memiliki pabrik resmi tuan baru di produksi sekitar satu setengah bulan. Pemiliknya adalah Dirga adinata putra sulung dari keluarga Adinata yang merupakan pemilik perkebunan paling terkenal di kota B." sekertaris Arya yang bernama novi memberikan penjelasan kepada atasannya lewat telepon.

"Baiklah karna aku masih di sini, besok akan aku cari pemiliknya"

"Apa saya perlu terbang ke sana sekarang tuan?"

"Tidak perlu kau selesaikan dulu kontrak kerja dengan Pt Anugrah Rasa di kota Y. Nanti jika aku butuh bantuanmu aku akan menghubungimu lagi,kirimkan saja alamatnya padaku."

"Baik tuan.." Novi mengakhiri panggilan telepon dengan atasannya.

Bab berikutnya