webnovel

Benih Cinta(3)

"Dasar pangeran Alay!" Nirmala kemudian mencoba memperhatikan apa yang di lakukan oleh Arjuna selama berburu. Ini adalah pengalaman pertama Nirmala. "Arjuna, bolehkah aku mencobanya?" Nirmala sangat ingin mencoba, tetapi Arjuna meletakkan telunjuknya di depan bibirnya memerintahkan Nirmala untuk diam, beberapa saat kemudian, Arjuna menarik busurnya dan seketika anak panah melesat dengan sangat cepat dan beberapa saat kemudian dua ekor ayam alas sudah terjatuh dan mereka terluka pada sayapnya.

Arjuna dan Nirmala segera turun dari dahan pohon dan segera mengambil hewan buruannya. Lumayan untuk mereka makan malam karena hari sudah gelap. "Nirmala, segera kita masak ayam ini, kamu satu aku satu." Arjuna segera mengurus ayam-ayam itu. Dia membuang jeroan ayam sementara Nirmala berusaha membuat api yntuk merebus air, setelah air mendidih, keduanya membersihkan bulu ayam itu lalu menusukkan kayu pada ayam itu, keduanya lalu membakar ayam itu hingga matang.

"Arjuna, apa hanya begini cara kita mengolah ayam ini?" tanya Nirmala keheranan. Arjuna tersenyum mendengar apa yang di tanyakan oleh Nirmala. "Tentu saja, Nirmala, memangnya mau bagaimana lagi?" tanya Arjuna sambil membolak-balikkan ayam yang sedang di panggangnya. "Ya di kasih bumbu gitu, ada kecap dan bumu yang lain, kalau di duniaku seperti itu." Arjuna kembali tertawa.

"Kalau di dapur istana ada, lengkap malah. Tetapi saat ini kita sedang berburu. Bukan mau main masak-masakan." Arjuna tertawa terbahak-bahak. Nirmala menjadi kesal di buatnya. "Memangnya apa yang lucu? kenapa kamu mentertawakan aku?" Nirmala kemudian beranjak dan meninggalkan Arjuna yang masih memanggang ayamnya. Nirmala kemudian duduk bersandar di sebuah batang pohon. Nirmala menengadahkan kepalanya dan mendapati apa yang menjadi sandarannya saat ini adalah sebuah pohon jambu.

"Waah, ada jambu yang sudah matang!" Nirmala langsung memanjat dan segera memakan jambu itu di atas pohon. Nirmala memang terbiasa memanjat pohon, bahkan pertemuan pertamanya dengan Farel yang saat ini berubah menjadi Arjuna juga saat dia berada di atas dahan pohon.

"Mmmm, enak sekali memang kalau buah matang di atas pohon." Nirmala asyik memakan jambu dan tidak menyadari kalau saat ini dia di rambati oleh seekor ulat ulu dari pohon jambu tempat dia berada saat ini. Nirmala kemudian turun dari pohon, dia merasa sudah puas memakan buah jambu itu dan segera kembali bersandar di bawah pohon jambu itu lagi.

Arjuna yang sudah selesai memanggang ayam segera memberikan seekor ayam yang sudah matang kepada Nirmala. Arjuna saat ini berjalan mendekati Nirmala yang bersandar di batang pohon sambil memejamkan matanya. "Nirmala, ini makan dulu ayam panggangmu! kalau perutmu lapar, nanti kamu tidak bisa tidur!" Nirmala tidak menggubris apa yang di katakan oleh Arjuna, dia masih sangat kesal karena Arjuna mentertawakannya tadi.

"Nirmala, Ayolah! jangan ngambek terus. Nanti wajahmu cepat menua loh!" Nirmala semakin kesal dan hendak bangun dan meninggalkan Arjuna tetapi Nirmala merasakan kalau di lehernya ada sesuatu yang merambat. Secara otomatis dia langsung mengambil benda yang merambat di lehernya.

Tangan Nirmala merasakan sesuatu yang kenyal dan berbulu seketika perasaannya tidak enak. Dia melihat apa yang di ambil dari lehernya ternyata seekor ulat bulu, Nirmala langsung membuang ulat itu dan langsung memeluk Arjuna.

"Kyaaaa... Ulat bulu...!!!!" Arjuna tertawa terahak-bahak mengetahui kini Nirmala menempel kepadanya seperti seekor lintah. "Nirmala, ulat itu sudah tidak ada! lepaskanlah pelukanmu. Aku tidak bisa bernapas nanti." Nirmala segera melepaskan pelukannya dan kini dia tertunduk malu. "Maafkan aku Arjuna! aku sangat takut dengan ulat bulu." Arjuna kemudian mengajak Nirmala mendekati api karena saat ini hari sudah gelap.

"Makanlah dulu, lalu kita akan beristirahat." Arjuna menyerahkan seekor ayang kepada Nirmala yang langsung memakannya. Dia sangat lapar dan ternyata apa yang di masak Arjuna tadi sangat lezat. "Mmm, rasanya ternyata tidak buruk." Nirmala langsung memakan dengan lahap, begitupun Arjuna.

"Nirmala, setelah ini kita tidur." Nirmala menganggukkan kepalanya. Arjuna dan Nirmala menghabiskan makanan mereka. Setelah itu, Arjuna mengikatkan sebuah jaring yang terbuat dari anyaman kain yang selalu di bawanya ke dua buah batang pohon. lalu dia segera meraih pinggang Nirmala lalu membawanya terbang dan kini keduanya sudah berada di dalam jaring itu. Keduanya saling berpelukan dan posisi tubuh Nirmala berada di atas tubuh Arjuna.

"Arjuna! kenapa kamu membawaku kemari? aku tidak mau tidur denganmu! aku mau tidur sendiri. Sekarang buatkan aku seperti ini satu lagi untukku tidur." Arjuna terkekeh. Dia lalu bangun dan posisi Nirmala tetap berada di atas tubuh Arjuna.

"Sayangku! aku hanya membawa satu buah saja. jadi kamu harus tidur bersamakau malam ini." Nirmala membelalakkan matanya, dia menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju. "Aku tidak mau, lebih baik aku tidur di dahan pohon saja." Saat Nirmala akan beranjak, Arjuna memeluk erat pinggang ramping Nirmala dan memaksanya kembali bernaring di dadanya.

"Nirmala, kamu jangan keras kepala! kalau kamu di rambati ulat lagi mau?" Nirmala menggelengkan kepalanya dan menurut. Dia masih geli dengan ulat yang berada di tubuhnya tadi. "Ya sudah, sekarang kita tidur." Arjuna kembali merebahkan kepala Nirmala di dadanya. Tetapi Nirmala kembali bangun dan menatap mata Arjuna dengan kesal.

"Aku mau tidur tetapi tidak berada di atasmu!" Arjuna tersenyum mendengar apa yang di katakan oleh Nirmala. "Lalu kamu mau aku yang berada di atas?" Tanya Arjuna sambil menaik-turunkan alisnya. Nirmala melotot mendengar apa yang di katakan oleh Arjuna.

"Enak saja. kita bersebelahan, kita akan tidur dengan saling memunggungi." Nirmala merasa ini adalah yang paling cocok. Nirmala kemudian berguling dan kini keduanya sudah saling memunggungi, tetapi kemudian Arjuna berbalik dan segera memeluk Nirmala dari belakang. Arjuna memeluk erat tubuh Nirmala dan dia mencium puncak kepala gadisnya.

"Nirmala, aku mencintaimu." Nirmala merasa jantungnya mau melompat keluar dari dadanya mendengar apa yang di katakan Arjuna. Nirmala kemudian membalikkan tubuhnya dan akan memprotes apa yang baru saja di sampaikan oleh Arjuna tetapi bibir Arjuna sudah lebih dulu melumat bibir Nirmala dengan sangat lembut hingga kini Nirmala memejamkan matanya.

Setelah puas dan hampir kehabisan napas, Arjuna melepaskan ciumannya. Kini Nirmala membalas pelukan Arjuna dan memejamkan matanya. Nirmala merasa sangat bahagia saat mendapatkan ciuman dari Arjuna. Dia akan menikmati saat mereka bersama sehingga saatnya berpisah nanti, Nirmala sudah puas bersama dengan pujaan hatinya.

"Nirmala, aku mencintaimu..." Arjuna sekali lagi mengutarakan isi hatinya dan kali ini Nirmala menjawabnya. "Aku juga mencintaimu, Arjuna. Sangat mencintaimu!" Nirmala dan Arjuna saling mengeratkan pelukan masing-masing dan terlelap dengan suasana hati yang bahagia.

Bab berikutnya