Di tengah kegentingan Khanza dan Rikco yang tengah mendapatkan pengkhianatan dari orang yang berkeliaran di sekitarnya, kehidupan pak Gibran seakan tak jauh berbeda.
Berulang kali dia gagal untuk menjamah bu Monic sebagai balasan atas sikap sombong wanita itu. Sikap bu Monic yang selalu meremehkannya, sikap bu Monic yang selalu membuatnya dilanda rasa penasaran yang memuncak.
Hari ini pak Gibran begitu sibuk di ruangannya, karena sebentar lagi ujian semester akan tiba. Di tengah kesibukannya, bu Weni datang memberikannya kejutan.
"Selamat siang," ucap bu Weni setelah berdiri di tengah pintu ruangan pak Gibran.
"Eng? Hai, bu Weni. Welcome, silahkan masuk! Wah, apakah ini sebuah kejutan untukku yang di sengaja?" sambut pak Gibran dengan riang gembira.
"Ehm, yah… Begitulah, hehe… Aku hanya kebetulan saja lewat, jadi aku mampir kemari," kata bu Weni sambil melangkah masuk lalu berdiri berhadap-hadapan dengan pak Gibran.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com