Setelah Bianca berlalu pergi, pak Gibran langsung saja menuju ke sekolah seperti biasa. Sepanjang jalan tadi, dia masih merasa cemas. Tapi begitu sampai di sekolah, dia melihat bu Weni keluar dari mobil setelah sang suami membukakan pintu mobil untuknya.
Pak Gibran mencengkram kuat setir mobilnya melihat dari kejauhan dan ketika melewati mereka pak Gibran hanya menekan klakson begitu singkat tanpa membuka kaca jendela mobilnya untuk menyapa mereka. Dan bu Weni tercengang memandang arah mobil pak Gibran yang berlalu melewatinya.
Setelah itu, pak Gibran memasuki ruangan pribadinya. Dia duduk di kursinya seperti biasa, sesaat kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangannya. Dia menoleh seketika dan sudah berdiri sosok Suci di depan sana. Pak Gibran menaikkan satu alisnya melihat Suci sepagi itu menghampirinya dan menebar senyuman yang sangat manis dengan ciri khasnya.
"Boleh Suci masuk?" tanya nya sebelum melangkah ke dalam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com