"Apa… Papa, papa selingkuh?"
Pak Gibran langsung saja menoleh dengan terkejut ketika mendengar suara putri sulungnya yang kini tengah duduk di bangku SMP. Putrinya kini mendengar semuanya dan baru pertama kalinya melihat semua pertengkaran ayah dan ibunya, maka hal itu tentu membuatnya sangat shock.
"Tidak, nak. Mama mu hanya salah paham, tidak seperti itu." Pak Gibran semakin ketakutan.
Ekspresi putri sulung pak Gibran terdiam sejenak lalu melangkah mundur ketika mpak Gibran hendak mendekatinya. Tatapannya seakan penuh amarah memandang ke arah Bianca, yang sejak tadi sudah menangis sesenggukan.
"Apakah dia wanita yang saat ini berada di luar?" Kembali dia bertanya dengan tatapan tajam pada pak Gibran.
Pak Gibran tampak menahan napasnya lebih dulu, "Kau masih kecil. Kau belum tahu apapun, jangan terpengaruh. Masuk kamarmu, biarkan papa dan mamamu menyelesaikan masalah kami berdua," kata pak Gibran mencoba menenangkan putrinya itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com