Sudah dua hari berlalu, Khanza masih merasa begitu lemah dan pegal di sekujur tubuhnya. Namun dia masih memaksa untuk tetap melakukan pekerjaan rumah sebagai statusnya menjadi seorang istri. Sedang sang ibu mertua, Khanza melihatnya sedikit kesal karena sejak tadi dia duduk di sofa dengan santai menyeruput secangkir teh di depannya. Terkadang, Khanza merasa kesal melihat keadaan semua orang yang tinggal di rumah itu.
"Bu, aku akan ke kamar. Untuk makan siang, aku sudah menyiapkannya di meja makan." Khanza menghampiri ibu mertuanya.
"Hem, terimakasih, ya…" balas ibu Devano dengan tersenyum menolehnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com