"Ciyeee, Mas Bos katanya sebentar lagi mau tunangan ya?" Joko tiba-tiba muncul mengejutkan Artha yang sedang mengerjakan pekerjaannya dengan serius.
Artha mengangkat wajahnya. Alih-alih kesal digoda oleh Joko, Artha justru merasa senang hingga saking senangnya, ia tersenyum sangat lebar.
"Selamat ya Mas Bos. Guwe tunggu undangannya." Joko mengingatkan sebelum meninggalkannya.
"Tentu." Artha tersenyum sambil mengingat peristiwa yang terjadi tadi siang.
Kabar Artha akan bertunangan memang menyebar cepat dalam hitungan menit di lingkungan kantor tempatnya bekerja. Karena awalnya ia hanya bercerita pada ibu kantin yang tiba-tiba saja menyodorkan anak perempuannya untuk Artha, karena mendengar Artha gagal menikah. Saat itu Artha datang untuk makan siang.
"Mas Artha, ibuk boleh tanya sesuatu." Bu Saodah pemilik kantin bertanya dengan serius ketika Artha sedang asyik menyantap makanannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com