webnovel

bab 18

kamu udah nggak bisa stay lebih lama lagi di sini " seseorang dokter berucap lirih mencoba membujuk cahaya untuk lebih memperhatikan kesehatannya " kamu harus kembali ke Singapura sebelum semuanya makin Rumah sakit yang kemarin merawat kamu saya rasa sangat baik peralatan mereka di sana jauh lebih memadai kamu akan lebih aman di sana cahaya

cahaya menggeleng kepala " tapi kalua pengobatan lebih dari dua tahun saya nggak bisa bersekolah di sini dok ?

cahaya...seakan begitu akrab sang dokter mencoba membujuk cahaya agar tidak lagi beralasan

" saya bisa bantu jelaskan ke papi kamu supaya kamu bisa home schooling sekolah di Singapura setahu saya juga bagus-bagus kamu bisa di sana sampai kuliah semester dua mungkin.setelah itu tidak masalah kalau kamu balik lagi ke Indonesia ca"

cahaya menggaguk " kalua saya pulang pergi Indonesia- Singapura bagaimana dok !

" saya khawatirnya kamu malah Lelah di perjalanan. lebih Amannya kamu harus menetap di sana untuk beberapa tahun setelah itu kamu kembali ke sini lagi tidak jadi masalah kalau kamu sekali-kali balik ke Indonesia kalua kangen sama masakan Indonesia

dokter sedikit tertawa untuk melemaskan rasa tegang yang seperti nya nampak jelas di wajah cahaya " yang penting keyakinan kamu untuk sembuh itu jauh lebih penting semangat kamu Buat sembuh jauh lebih penting dari apapun "

cahaya terdiam sesaat Di kepala nya ada wajah temen-temenya di sekolahnya yang tertawa bahagia ada wajah GIO yang bergelayut Namun wajah pangeran yang paling tidak bisa di lupakan bagaimana jika cahaya harus meninggalkan pangeran ? lalu mengapa di pikirannya hanya ada pangeran padahal seharusnya cahaya jauh' lebih mengkhawatirkan jika harus berpisah dengan GIO bukan dengan pangeran !

setelah bersalaman dengan dokter yang selama ini merawatnya di Indonesia cahaya segera menemui pangeran yang sudah menunggu di depan ruang tunggu cahaya tersenyum menatap pangeran dan segera menggenggam jemari pangeran Dengan genggaman tangan seperti tidak ingin kehilangan"

" bisa temenin aku liatin bintang dari atas Dago nggak ! bujuk cahaya sembari menatap pangeran

" kok tumben sih ! pangeran mengernyitkan dahi " kamu kenapa dan dokter bilang apa sama kamu "

" hmm dia bilang aku udah boleh ke mana-mana kok aku kan udah sembuh " senyum cahaya mengembang sempurna " ayo cepetan Nanti keburu macet Lho"

pangeran langsung berdiri dari tempat duduk di ruang tunggu pangeran segera mengikuti langkah kaki cahaya.ketika sampai di parkiran mobil pangeran masih memperhatikan gerak-gerik cahaya yang berbeda dari biasanya.cahaya jauh lebih murung daripada biasanya.

bahkan, ketika berada di dalam mobil cahaya juga nampak tidak banyak bicara

ketika sampai di tempat pangeran dan cahaya biasa menikmati suasana puncak Bandung pada malam hari cahaya pun masih mengunci mulutnya Dia hanya memperhatikan puluhan ribu lampu yang berkelap-kelip layaknya bintang yang bertaburan di langit Dari daerah Dago atas ini nampak jelas pemandangan kota Bandung pada malam hari

" cahaya.... pangeran mengawali ada yang bisa bikin kamu mau cerita soal omongan dokter tadi nggak !

cahaya tidak menatap pangeran ketika menjawab cahaya hanya berkata " nggak ada kok nggak ada hal penting juga yang tadi omongin dokter"

" terus kok sampe sekarang kok kamu nggak ngomong sama aku sebenarnya ada apa cahaya "

" Gimana caranya supaya kita bisa tiap hari hari kayak gini "

" kamu tetap sama aku nggak jalan sama cowok lain ya intinya kamu selalu ada di sisi ku terus jadi aku nggak bakalan kehilangan kamu dan kamu nggak bakalan kehilangan aku "

" oh iya cahaya "tersenyum kecut"kamu udah dapetin apa yang kamu mau dari aku dan sekarang giliran aku ngadapetin apa yang aku mau "

" maksudnya ! aku nggak ngerti kamu ngomong apa ca "

" Kamu udah dapetin image itu cowok image baik dan romantis yang nggak playboy ! jelas cahaya dengan pandangan Serius itu ,kan yang kamu mau dari aku pangeran "

pangeran menggeleng kepala Dia mencoba mengelak dari ucapan cahaya karena sepertinya cahaya telah mengetahui rencana pangeran sejak awal pangeran berusaha menenangkan cahaya

" aku tahu itu semua pas kamu dan teman-temanmu rapat dan aku sudah denger semua semuanya ! ucap cahaya dengan suara meninggi " mungkin aku memang serendah itu di mata kamu cuma jadi bahan untuk memperbaiki image kamu di mata anak-anak sekolahan kita"

" cahaya aku bisa jelasin semuanya dari awal supaya kamu nggak salah paham karena semuanya sebenarnya nggak berjalan sesuai rencana karena sebenarnya yang terjadi adalah aku beneran...."

" beneran bohong aku sama gue kan ! cahaya tertawa getir kali ini sapaan mereka sudah gue- elo kembali " gue juga sama Lo cuma mainan kok gue sama GIO sudah membangun rencana Buat ngehancurin Lo dan tim kampanye Lo gue jadian sama Lo cuma untuk jadi mata-mata Lo aja Dan setelah itu Gue sampaikan ke GIO semua ide tim kampanye Lo "

pangeran menatap cahaya dengan tatapan tak percaya " tahu siapa yang sebenarnya jadi mainan di sini ! bukan aku tapi kamu Cahaya kamu cuma di jadi alat untuk rencana licik Gio itu ,apa kamu sesayang itu sama GIO sampai mau jadian sama cowok lain apakah ada dunia ini cowok yang rela ceweknya dicintai orang lain ! aku rasa nggak ada kecuali kalau cowok ini nggak beneran sayang sama ceweknya "

" dicintai orang lain ? maksudnya"

" gue itu beneran cinta dan sayang sama Lo puas Lo sekarang ! pangeran kini berbicara dengan nada cukup tinggi dan sapaan kini berubah menjadi gue- elo " makanya gue bilang sama lo semua nggak berjalan semulus yang gue bayangin.gue pikir gue Nggak bakalan sayang dan cinta sama elo beneran ternyata gue nggak bisa nahan diri sendiri Buat nggak sayang sama Lo ,tapi baguslah Lo nggak sayang sama gue seperti gue sayang cinta sama Lo jadi dalam hubungan ini cukup gue aja yang tersakitii Lo nggak usah ikutan tersakiti"

cahaya terdiam mendengar pengakuan pangeran cahaya menatap pangeran dengan tatapan penuh cinta namun di mata pangeran terlanjur tersulut perasaan benci.pangeran segera menarik tangan cahaya untuk menuju mobil "

" gue anterin Lo pulang ke rumah setelah itu gue janji nggak bakalan Dateng kehidupan Lo lagi lebih baik kita akhiri hubungan kita "

Bab berikutnya