webnovel

Chapter 94

Dia berada di peringkat yang sama dengan Malacus. Dan ketika dia mengalahkan lebih banyak bos monster, dia menjadi orang terkaya di dunia. Ada lusinan gadis glamor di lengannya, termasuk Jishuka dan Laella. Selain itu, cinta pertamanya, Ahyoung...

"Kenapa kamu tidak menyukai si Yura?"

"..."

Yura adalah wanita yang kecantikannya tidak realistis. Sejujurnya, aku belum pernah melihat wanita yang lebih cantik darinya, hingga segala sesuatu yang lain memudar di hadapannya. Bahkan Ahyoung, yang aku sukai selama 10 tahun, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Yura.

Tapi Yura bukanlah wanita yang glamor. Dadanya sedikit lebih besar dari rata-rata. Jika aku menganggap bahwa Yura mungkin mengenakan bra pushup, dadanya mungkin berada di tingkat rata-rata.

"Kamu bukanlah wanita yang glamor, jadi mengapa kamu ada di sini..." Aku bertanya dan wajah Yura berubah dingin seperti es. Sepertinya diriku telah menyentuh titik emosinya.

"Hiiik!"

Aku memohon untuk hidupku, tapi tidak ada belas kasihan dari sang Blood Witch.

Puok.

Sebuah belati menusuk ke dalam jantungku.

"Uh... Uhuk! Membunuh seseorang begitu saja... Benar-benar sang Blood Witch..."

Dia sesosok wanita yang kejam.

"Heeeeok!"

Aku membuka mataku menuju pemandangan yang tak asing: langit-langit kotor saat aku berbaring di ranjang kecil dan kotor di kamarku. Itu merupakan mimpi bahagia dimana aku adalah orang terkaya di dunia dan memiliki wanita paling cantik di pelukanku, tapi mimpi tersebut juga mimpi buruk karena aku dibunuh oleh Yura.

"... Aku mungkin tidak punya kesempatan lagi untuk raid seperti kemarin."

Dengan sekali raid, aku mendapatkan uang tunai lebih dari 40 juta won. Raid tersebut menghabiskan banyak waktu dan uang yang di-investasikan ke dalam bahan-bahan sekali pakai, tapi lebih mudah untuk menghasilkan uang dari raid daripada jarahan item acak. Tentu saja, pemikiran seperti ini hanya terbatas pada raid-raid terbaik.

"Guild Tzedakah..."

Guild Tzedakah telah mencoba raid dengan Guardian of the Forest saat aku melihatnya beberapa bulan yang lalu. Mereka, bersama dengan Guild teratas, melahap keuntungan dari raid dan mengumpulkan kekayaan dalam jumlah besar.

Ini berbeda dari dunia tempat yang aku tinggal.

"Tapi aku terlibat dengan orang-orang seperti itu... Itu adalah pengalaman yang luar biasa."

Aku lapar. aku melihat jam bahwa sekarang jam 12 siang. Aku hanya mengenakan celana boxer dan menggaruk perutku ketika aku menuju ke ruang tamu.

Lalu Sehee mengerutkan dahinya dari tempat ia menyiapkan nasi di dapur.

"Kamu tidak memiliki tubuh yang bagus, jadi kenapa kamu terus mengekspos diri sendiri seperti itu? Kenapa kamu tidak memikirkan perasaan orang lain? Lihatlah kekurusan perutmu. Jangan lepaskan bajumu di depan wanita lain."

"... Kenapa kamu pulang ke rumah, bukannya seharusnya kamu di sekolah saat ini?"

"Hari ini ada peringatan pembukaan sekolah kita. Ayo makan siang. Tidak, makan sarapan."

"Um."

Sarapan disiapkan oleh adik perempuanku?

"Sepertinya Sehee siap menikah."

Aku duduk di meja dengan penuh harapan. Tapi tidak ada lauk.

"Apa? Dimana lauknya?"

"Kamu ingin lauk pauknya? Keluarga kita masih memiliki hutang 560 juta won. Ada juga yang mau untuk membayar setiap bulan... Bersyukurlah kita bisa makan nasi."

"... Ini tidak mungkin terjadi."

Aku mencuri sumpit dari Sehee, yang akan memasukkan makanan ke mulutnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Sehee kaget saat aku mengambil sumpit tersebut darinya. Aku berdiri dan berseru. "Ayo pergi! Pergi keluar dan makan daging!"

Adikku masih tumbuh jadi dia tak bisa makan nasi saja.

"Jika kamu terus makan seperti ini, payudaramu takkan tumbuh!"

"... Bukankah aku sudah cukup besar? Kenapa kita harus makan daging disaat kita harus menabung?"

"Huhu... Sehee, kakakmu mendapat 40 juta won kemarin. Jadi jangan khawatir dan ayo pergi!"

"Eh? 40 juta won? Tunai?"

"Ya! Dalam satu hari! Bagaimana tentang hal tersebut? Bukankah ini bagus? Sekarang, ayo pergi!"

Aku menyeret Sehee yang tercengang keluar dari dapur. Lalu aku mengenakan sweater biru yang menjadi favoritku selama 10 tahun. Sementara itu, Sehee mengenakan pakaian yang cantik dan sepertinya siap untuk pergi keluar.

"Kamu adalah adikku, tapi kamu memang cantik."

Sudah berapa tahun sejak aku membelikannya makanan? Tidak, bukankah ini yang ke pertama kalinya? Aku bangga pada diriku sendiri dan bersenandung ketika kami meninggalkan ruangan. Lalu kami menaiki bis dari pemberhentian ke empat. Kami tiba di daerah pusat kota dengan begitu banyak restorannya.

Orang-orang melihat Sehee berjalan di sebelahku dan berbicara satu sama lain.

"Wow, sangat cantik. Rasionya luar biasa. Apa dia dilatih menjadi seorang idola?"

"Contoh sempurna dari kecantikan yang tidak berdosa. Apa ada seseorang seperti ini di sekitar sini? Tapi siapa pria yang seram di sampingnya? Tentunya dia tidak berkencan dengan pria seperti itu kan?"

"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Apa mereka terlihat seperti berada di grup yang sama? Mereka mungkin hanya berjalan bersebelahan secara kebetulan.

"Ya, hal seperti itu bisa terjadi. Kau benar!"

"Anggota keluarga...?"

"..."

Sehee cantik dan diriku tidak mirip dengannya. Secara pribadi, kupikir dia lebih cantik daripada Yura. Dia cerdas dan mudah bergaul, meskipun dingin padaku, jadi Sehee adalah kebanggaan keluarga kami. Jadi aku enggan pergi ke mana pun dengan Sehee.

"Rasanya seperti aku menyakitinya."

Aku mulai berjalan lebih lambat dari Sehee. Dia akan malu jika dia berjalan di sebelahku. Lalu Sehee meraih lenganku. "Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah pergi sendiri?"

"Yah, itu... Tolong lepaskan lenganku. Semua orang melihatnya."

Orang-orang memandang kami dengan banyak ketidakpercayaan. Seolah-olah aku adalah seseorang yang mengancam Sehee. Rasanya seperti mereka akan menelpon polisi kapan saja!

Sehee merasa tidak nyaman dan mendekat padaku. "Aku benci berjalan sendirian karena pria terus berusaha berbicara denganku. Ini adalah metode pencegahan. Bagus juga kalau Oppa mengeluarkan kesan yang buruk."

"...Ya."

Kemudian kami tiba di depan toko khusus Hanwoo (daging sapi termahal di Korea). Jika setiap orang tidak mau mengeluarkan 250.000 won per orang, sebaiknya jangan masuk ke toko khusus Hanwoo.

Aku tak pernah berpikir aku akan datang ke tempat seperti ini. Ini terjadi berkat Satisfy. Aku memainkan game dan berhasil pergi makan siang di tempat seperti ini. Aku sangat ingin menangis.

Sehee menghentikanku sebelum kami memasuki toko. "Tentunya, kita takkan makan di sini kan?"

"Bukankah aku berkata bahwa aku mendapat 40 juta won dalam sehari? Aku tidak bercanda. Kamu tidak percaya padaku?"

"Aku percaya. Aku sadar benar bahwa Oppa bekerja dengan baik di Satisfy hari ini. Tapi bisakah kamu menghasilkan 40 juta won setiap hari? Tidak kan?"

"T-Tentu saja tidak. Kadang-kadang aku bahkan tak bisa menghasilkan apa-apa. Tapi mungkin ada hari-hari ketika aku menghasilkan lebih dari 40 juta won. Jadi hal-hal seperti ini bukanlah beban. Silakan maju dan masuk."

"Oppa. Tidak pasti kapan kamu akan mendapatkan jumlah uang yang bagus. Lebih penting untuk menabung pada saat-saat seperti ini. Dan aku lebih suka daging babi daripada daging sapi."

"Apa yang kamu katakan barusan? Kapan kamu akan makan sesuatu seperti ini? Aku selalu ingin makan di sini suatu hari nanti. Percayalah padaku sekali ini saja. Ayo!"

Aku memegang pergelangan tangan Sehee dan masuk ke dalam toko.

"Selamat datang."

Pegawai itu menyambutku dengan sopan. Tapi ekspresinya tidak begitu bagus. Aku terlihat kuno dan miskin. Tapi ekspresinya berubah setelah melihat penampilan Sehee yang cerah.

"Hanya kalian berdua?"

"Ya."

"Lewat sini."

Karyawan tersebut memanduku dan Sehee ke sebuah ruangan. Di perjalanan, ada aula yang terang dengan beberapa orang di dalamnya. Sepertinya mereka sedang mewawancarai seseorang untuk acara sulapan atau acara TV.

"Apa mereka selebritis?"

Sehee duduk di kursinya dan tidak menjawabnya. Sehee melihat ke arah sekelilingnya pada eksterior yang elegan dan menghela nafas.

"Aku ingin sekali datang ke tempat ini dengan orang tua kita."

"Ah, kamu putri yang baik. Jangan khawatir. Aku akan membawa orang tua kita ke tempat yang lebih baik."

"Oh, bukankah kamu putra yang baik?"

Wajah Sehee menyala. Pada hari ini, kakak dan adik tersebut merasakan makanan terbaik di restoran Hanwoo yang meleleh di mulut mereka.

***

"Kemudian akhirnya... Orang-orang di seluruh dunia ingin tahu tentang hal ini. Yura, apa benar bahwa kamu adalah Pelayan Kedelapan yang baru? Banyak orang meyakini bahwa Yura adalah Pelayan Kedelapan."

Perwakilan ranker Korea, Yura. Saat ini, dia sedang melakukan wawancara dengan media terkait Satisfy. Yura tak bisa fokus karena tempat wawancaranya berada di restoran Hanwoo, namun Yura terkejut ketika sesosok pasangan memasuki toko. Itu dikarenakan Yura mengenal pria tersebut.

'Grid...?'

Dia adalah orang pertama yang mengalahkan Yura, yang beradai di peringkat ke-5 pada peringkat gabungan. Setelah kejadian di Kuil Yatan, Yura ingin tahu siapa Grid sebenarnya. Yura melakukan penelitian sendiri, tapi tidak menemukan petunjuk apa pun. Namun Yura bertemu dengannya dalam kenyataan di Korea.

'Aku tak pernah mengira akan bertemu dengannya lagi.'

Pipi Yura memerah saat dia tersenyum. Itu adalah pertemuan yang intens. Dengan demikian, perjumpaan tersebut terukir dalam pikirannya. Dia bermimpi untuk bersatu kembali dengan protagonis dari pertemuan tersebut.

"Mari kita lanjut ke wawancara berikutnya."

"..."

Para wartawan dan staf yang mewawancarai Yura tak bisa berkata-kata karena senyumnya yang tiba-tiba memikat. Yura meminta istirahat dan meninggalkan restoran. Yura menghubungi informan yang telah dipekerjakannya sejak mulai bermain Satisfy.

"Aku mengirim lokasiku saat ini. Aku ingin kamu menyelidiki secara detail seorang pria yang sedang makan di sini. Penjelasannya..."

***

"Hah hah... Aku tak bisa bernafas karena perutku sangat bengkak."

Youngwoo dan Sehee berada di dalam bus menuju rumah mereka. Youngwoo tersentak saat ia memegangi perutnya yang bengkak.

Kemudian Sehee menyarankan. "Haruskah kita berjalan-jalan di taman untuk melancarkan pencernaan?"

"Eh? Omong kosong apa yang kamu katakan? Kenapa kita perlu mencerna daging sapi Korea terbaik? Daging ini harus berada di dalam perutku selama mungkin."

"...Ah iya."

"Hah? Apa? Kenapa ekspresimu seperti itu? Kamu tidak terlihat bagus."

"Ah, aku baik-baik saja. Hanya ada bau bawang putih yang kuat."

"..."

Keheningan yang canggung mengalir karena Sehee tampak marah karena suatu alasan. Di dalam sakuku, ponsel mulai berdering.

"Heok."

Apa ini panggilan pengingat utang? Aku memiliki banyak pengalaman dengan Mother's Heart is Happy Financial Services, jadi aku ragu karena itu adalah nomor yang tidak kuketahui. Namun aku segera menyadarinya.

'Aku sudah melunasi hutangku.'

Saat ini, aku tidak berhutang. Tentu saja, ayahku kebetulan menjadi debitur, tapi aku tidak perlu takut dengan nomor telepon yang tidak dikenal lagi. Aku menjawab panggilan tersebut dengan percaya diri.

"Halo?"

Lalu aku mendengar suara yang takkan pernah aku lupakan.

[Apa ini ponsel Shin Youngwoo?]

... Ahyoung. Cinta pertamaku dan satu-satunya, Kim Ahyoung.

Aku berbicara dengan suara gemetar. "Ya... Apa kamu Ahyoung?"

Suara di telepon menjawab dengan cerah.

[Ya itu betul. Kamu masih ingat dengan suaraku? Youngwoo adalah seorang pengingat yang baik. Aku menyukainya.]

Aku tak pernah bisa melupakan suara ini. Perasaan tersebut berdengung di kepalaku. Namun dalam kenyataannya, aku tidak bisa berbicara dengan baik karena aku gugup.

"I-itu... Apa yang terjadi?"

Ah! Kenapa aku bertindak begitu menyedihkan? Cinta pertamaku menghubungiku, jadi kenapa aku mengajukan pertanyaan dan bukannya menyapanya? Sangat bodoh! Saat aku gemetar, Ahyoung membuat saran.

[Aku sedang melihat album kelulusan kita belum lama ini. Sambil melihat foto-foto tersebut, aku tiba-tiba ingin melihatmu. Setelah lulus SMA, bukankah kita baru bertemu di pertemuan alumni? Bagaimana dengan hal ini? Apa kamu ingin minum denganku?]

Dia ingin melihatku? Cinta pertamaku Ahyoung ingin minum bersamaku?

'Apa Ahyoung menyukaiku juga? Sekarang dia ingin mengakui hatinya yang tersembunyi?'

Aku dengan semangat berdiri. "Kapan kita bertemu?"

Bus berhenti pada saat itu. Aku terjatuh dan berguling, tapi aku tidak merasakan sakit atau malu.

[Sekarang akan bagus. Tapi apa kamu menjatuhkan sesuatu? Suara apa itu...?]

"Ah, tidak ada apa-apa. Tidak ada! Kamu ingin bertemu sekarang? Ah tidak! Kenapa kita tidak bertemu di malam hari? A-Apa itu tidak masalah?"

[Ya, ga masalah sih. Kalau begitu jam 7 malam..]

Kami memutuskan tempat untuk bertemu, lalu Ahyoung mengakhiri panggilan.

"Ah...!"

Aku mulai menghasilkan uang di Satisfy dan hidupku berubah dengan cepat. Aku tidak lagi mengkhawatirkan kreditur dan akan memenangkan cinta pertamaku. Ini adalah situasi yang bagaikan mimpi, dan aku merasa seperti mengambang di antara awan.

"Apa itu seorang gadis barusan?" Sehee bertanya padaku.

Aku tidak melihat Sehee saat aku memeluk teleponku dan menjawab. "Ya."

"Heh... apa kamu akan bertemu dengannya?"

"Ya."

"Hrmm..."

Setelah itu, kami tidak berbicara lagi sampai kami tiba di rumah. Aku benar-benar bersemangat memikirkan pertemuan dengan Ahyoung, sementara Sehee menutup mulutnya. Aku mandi segera setelah aku pulang, lalu aku bertanya pada Sehee.

"Sehee, rekomendasikan aku beberapa gaya modis hari ini. Tidak, ayo beli pakaian bersamaku sekarang. Tolong bantu aku."

"Aku harus belajar ~"

Kwang!

"Sangat berhati dingin."

Sehee mengunci pintunya dan fokus untuk belajar, jadi aku terpaksa pergi dan membeli pakaian sendiri. Dengan bantuan petugas, aku membeli pakaian trendi terbaru dan pergi ke salon. Tentu saja, aku juga mendapat potongan rambut trendi terbaru. Setelah itu, aku keluar ke jalan dan melihat orang-orang berpakaian dengan gaya yang sama denganku.

'Produksi masal...'

Rasanya tidak enak memiliki gaya yang sama dengan orang lain. Jujur, aku merasa malu. Tapi bukankah ini seribu kali lebih baik daripada memakai celana olahraga kuno?

'Aku tak pernah berdandan, baru berdandan di tren terbaru seperti ini, mau bagaimana lagi.'

Aku menghibur diri saat berlari ke tempat yang dijanjikan.

Bab berikutnya