webnovel

Sayembara kerajaan Empire

Pengawal itu lalu mengarahkan pandangannya ke arah anak laki-laki yang terkujur lemas di atas sebuah tempat tidur, yang hanya beralaskan tikar dan selimut yang tidak terlalu tebal untuk musim dingin. Tentu saja ia langsung mengetahui bahwa anak itulah yang disebut-sebut dalam permohonan wanita itu.

"Baiklah, kali ini kau dibebaskan. Tapi jika kau melanggar lagi dengan memberikan laporan palsu, tentu saja kau akan menanggung akibatnya."

Dengan berlinang air mata, wanita itu menunduk sampai ke tanah. "Terimakasih atas kebaikan hati tuan."

Para pengawal itu lalu langsung pergi. "Aku pikir warga miskin sudah menyerah dengan sayembaranya. Ternyata masih ada juga yang berniat ingin mendapatkan upah dengan membuat laporan palsu. Bikin lelah saja." Gumam pengawal tersebut.

Tepat 10 tahun yang lalu saat Putri Lunark Empire ditemukan, ada sebuah sayembara yang diberitakan di seluruh negeri. Sayembaranya berbunyi: {Tangkap setiap warga yang bukan berasal dari kerajaan Empire dan bawa mereka ke hadapan Raja. Jika diantara para warga asing terdapat yang berambut hitam pekat dan bermata merah, maka siapapun yang menemukan orang seperti ini akan diberikan gelar bangsawan! Akan tetapi, jika ciri-ciri fisik warga asing tidak seperti yang tertera... Segera bunuh mereka di tempat!"

Setelah sayembara itu keluar setiap warga mulai menjadi waspada satu sama lain. Tahun itu merupakan tahun penuh darah, dimana semua warga asing yang masih tersisa di perbatasan, meninggal karena keserakahan masyarakat Empire.

Padahal sudah 15 tahun lamanya mereka tidak pernah keluar ke perbatasan kerajaan Empire. Akan tetapi, sudah 10 tahun berlalu namun ciri-ciri fisik dari orang yang ada di dalam kertas sayembara tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya! Sebab seseorang dengan warna rambut hitam hanya dimiliki oleh warga kerajaan Empire yang terletak di benua kekaisaran timur.

Kekaisaran tetangga seperti kerajaan Mork indentik dengan rambut yang berwarna emas bersinar dengan bola mata berwarna biru atau hijau seperti ciri khas keluarga kekaisaran Mork. Sedangkan warna rambut kerajaan Zianem berwarna kuning kecoklatan dengan ciri khusus, dimana setiap warganya memiliki rambut yang bergelombang atau keriting. Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi kedua kerajaan ini memiliki ciri fisik yang hampir terlihat serupa.

Hanya kerajaan Empire-lah satu-satunya kekaisaran yang berada di benua timur yang memiliki ciri fisik yang berbeda dengan kekaisaran lainnya yang ada di benua timur.

***

Malam itu Bao Yu dan Athanasia meninggalkan rumah wanita itu tanpa tujuan dan akhirnya mereka tiba di sebuah gua di mana gua tersebut terlihat sangat gelap dan dingin. Namun mereka tidak memiliki pilihan lain selain tinggal di dalam gua tersebut.

"Aneh, kenapa gua yang tampaknya dingin dari luar, terasa begitu hangat ketika kita masuk ke dalamnya!" Ujar Athanasia merasakan sensasi kehangatan dari gua tersebut.

Bao Yu pun menyalakan pematiknya, sejauh mata memandang tidak terlihat apapun dan hanya terdengar tetesan air yang jatuh tetes demi tetes di dalam gua tersebut.

"Sebaiknya aku mencari kayu untuk dibakar dulu..." Kata Bao Yu memperhatikan sekitar.

Saat Bao Yu hendak mau keluar dari gua itu, Athanasia menahan tangannya. "Biarkan aku yang pergi mencari kayu bakar. Kau tidak perlu keluar mencarinya di situasi ini..."

Bao Yu mengernyitkan dahinya, "Tapi aku seorang pria dewasa yang seharusnya menjagamu, kak..." Jelas Bao Yu.

Mendengar ucapannya Athanasia tersenyum. Ia tahu bahwa Bao Yu ingin dianggap sebagai pria sejati. Akan tetapi, saat melihat kondisi Bao Yu, Athanasia merasa bahwa ia bertanggungjawab atas segalanya. Belum lagi, ia tidak ingin lagi dianggap sebagai seorang putri karena memiliki darah bangsawan dari Duke Karen, ayahnya.

"Kau tahukan jika aku bilang akan pergi, maka aku akan tetap pergi. Jadi tinggallah di sini dan tunggu aku kembali..." Ujar Athanasia dengan lembut.

Lagi-lagi Athanasia tidak membiarkan Bao Yu melakukan apapun. Mulai dari mencari tanaman obat sendirian di hutan, sampai pergi sendiri ke kediaman warga yang membutuhkan pertolongannya.

Walaupun Athanasia tidak pernah mengatakan alasannya mengapa ia selalu menyuruh Bao Yu untuk tinggal, Bao Yu sendiri sadar bahwa Athanasia melakukan hal itu karena kaki Bao Yu yang pincang. Sedangkan Athanasia juga merasa bahwa mungkin saja, perjalanan yang jauh akan membebankan Bao Yu.

Bagi mereka mengutamakan orang lain adalah hal yang mudah untuk dilakukan, karena pada dasarnya mereka saling memikirkan perasaan dan kebutuhan satu sama lainnya.

Hanya saja, kadang kala hal itu yang menjadi beban pikiran dari masing-masing mereka dan membuat mereka terbelenggu dalam pemikiran-pemikiran yang tidak penting.

'Apa dia akan selalu bersikap seperti ini' Pikir Bao Yu di dalam hatinya... Jelas bahwa ia tampak sedih karena Athanasia tidak pernah terlihat mengandalkannya lagi, ketika kakinya menjadi pincang!

Sebenarnya mudah saja untuk kembali membuat Athanasia mengandalkan Bao Yu kembali. Dengan memberitahukan bahwa kakinya telah sembuh, itu sudah cukup untuk membuat Athanasia tidak mengambil semua tanggungjawab yang biasanya akan dilakukan oleh para pria. Akan tetapi jika saja Athanasia tahu jika kakinya sembuh karena sihirnya telah bangkit, mungkin saja Athanasia tidak ingin bertemu dengan Bao Yu lagi!

Ceritanya sangat panjang untuk menceritakan bagaimana Athanasia menjadi sangat membenci seorang ahli sihir, saat mereka berada di sebuah hutan di daerah alfetus. Persepsi Athanasia mengenai sihir sungguh negatif. Ia bahkan pernah berkata bahwa jika ia bertemu dengan ahli sihir lagi, tentu saja dengan tangannya sendiri ia akan meracuni setiap ahli sihir yang ditemuinya.

Kebenciannya telah mendarah daging, sehingga membuat Bao Yu mengurungkan niatnya untuk memberitahukan Athanasia bahwa ia bisa melakukan sihir...

Bahkan sekarang saja ia menggunakan sihir untuk menghangatkan gua tempat mereka bernaung. Secara diam-diam ia juga menjaga agar Athanasia tetap merasa nyaman di kondisi suhu yang -5 derajat celcius. Sungguh melegakan jika Athanasia tidak mengetahui hal yang dilakukan Bao Yu secara diam-diam, untuk melindunginya.

Yah itu sebenarnya juga karena mereka tidak pernah menyangka bahwa salju akan turun dengan lebatnya di kerajaan Empire...

'Kau tidak pernah mau mendengarkan ku sekali saja...' Bao Yu hanya bisa memandangi punggung belakang Athanasia yang berjalan keluar dari gua.

"Huff... apakah dari tadi memang sedingin ini yah?" Gumam Athanasia sambil menggesek-gesekkan tangannya untuk memperoleh kehangatan.

Tampaknya hidung dan kupingnya mulai memerah dan rasa dingin merasuk sampai ke tulangnya. "Sebentar lagi... sebentar lagi aku pasti akan mendapatkan kayu bakar untuk kami... Aku harus bertahan!" Athanasia mulai bergumam sendirian.

Ia berjalan entah kemana dan akhirnya melihat beberapa kayu yang tertimbun oleh salju. Matanya berbinar hanya dengan menemukan beberapa potong kayu saja... Lalu saat ia menoleh ke belakang untuk mencari jalan pulang ke gua, ia menyadari bahwa ia telah tersesat!

Sejauh mata memandang hanya terlihat pohon Pinus yang akarnya telah tertimbun oleh salju. Dan jejak kakinya telah dihapuskan oleh salju yang turun dengan lebat...

"Bagaimana ini... aku tidak familiar dengan tempat ini!"

Athanasia melihat sekeliling dan memutuskan untuk berjalan kembali mengikuti arah kedatangannya. Akan tetapi saat ia menemukan sebuah jalan yang bersimpangan, ia tak tahu harus memilih yang mana...

~To be continued

Bab berikutnya