webnovel

Jaman Yang Berbeda (2).

Sepeninggal Papa dan Mamanya Devan masih terus mencari dan mencari petunjuk yang bisa mereka temukan untuk menganalisa hilangnya Davina.

Keluarga Davina terus berusaha mencari dan mencari keberadaan putri kesayangannya.

"Davina sayang dimana kamu naak... kami menghawatirkanmu" Mama Davina menangis dan meratapi dimana keberadaan putrinya.

"Sudahlah sabarkan hatimu pasti Davina akan ditemukan...pasti ditemukan" Papa Davina memberikan harapan pada istrinya.

Karena sang Mama sedang dalam keadaan shyock hingga mengalami penurunan pada fisik tubuhnya.

Mama terbaring tak berdaya dengan air mata yang terus mengalir mengajak sungai di pipinya.

Dampak yang buruk bagi Mamanya hingga tekanan darahnya menurun dan Papanya segera memanggilkan dokter untuk segera memeriksanya.

Tak berapa lama pelayan hotel membawa dokter itu keruangan tempat Mama dan Papa Devan.

Tok... tok... tok...

Suara pintu di ketuk dan Papa Devan segera membukakannya.

Bagaimana keadaan istri anda? Saya dokter Salim yang akan memeriksa istri Anda Tuan!?"dokter salim hendak menjabat tangan Papa Davina.

"Ya silakan masuk dok...istri saya sedang berbaring di ranjang, dia tampak lemah dan pucat sejak kedatangan kami di negara ini" ucap Papa Davina.

Dokter mulai memeriksa dan mengeluarkan alat stetoskopnya dan mengecek detak jantung dan juga nadinya.

"Bagaimana dok...keadaan istri saya?" tanya sang Papa.

"Sepertinya Nyonya sedang mengalami tekanan spikis yang dalam dan membuat seluruh kerja syaraf menjadi tidak bekerja dengan semestinya, dia butuh istirahat yang cukup tanpa berfikir yang berat berat" jawab dokter Salim panjang lebar.

"Terus bagaimana caranya agar istri saya bisa istirahat dok?" Papa Devan bertanya.

"Saya akan meresepkan obat dan beberapa vitamin agar membantu Nyonya istirahat, berikan setelah makan" jawab dokter.

Setelah menuliskan beberapa macam obat dan vitamin segera di berikanya kepada Papa Davina dan Devan.

"Ini resepnya Anda bisa menebusnya di Apotik terdekat dari hotel ini" sambil memberikan catatan resep obat tersebut.

"Terimakasih dok...akan segera saya tebus obat ini" sambil berjalan menuju pintu untuk mengantarkan dokter Salim keluar.

Tak berapa lama Devan datang kekamar Papa dan Mamanya " Bagaimana Pa keadaan mama?" tanya Devan.

Melihat Devon masuk Papanya langsung memberikan resep tersebut "Tolong kamu tebus resep ini untuk Mamamu Van Mamamu butuh istirahat penuh, Papa tidak bisa meninggalkannya sendiri di kamar ini" Ucap Papanya.

"Baik Pa Devan keluar dulu untuk menebus obat ini ke Apotek" Devan berpamitan dan segera keluar.

Dilihatnya resep itu dan berkata dalam hatinya "Semoga Mama cepat kembali pulih dari sakitnya, dan saat Davina di temukan mereka bisa bahagia lagi seperti.

°=============°

Di dunia lainnya Davina menikamati susana Pesta yang ada di dalam istana Ramses bersama para bangsawan kerajaan.

Davina hanya bisa melihat dan mendengar percakapan yang dia sendiri tidak mengerti karena dia baru masuk kampus beberapa hari di semester pertama.

Dilihatnya Ramses sedang berbincang dengan para tetua dari istana ini, terlihat tampak serius dengan pembicaraannya yang sangat tidak dimengertinya.

Davina duduk di kursi yang sepi dan tiba tiba saja Nefertari menghampirinya.

Nefertari sebenarnya tidak terima dengan hubungan Ramses dan Davina yang kesannya dipaksakan.

Namun apalah daya dia hanya bisa terima akan takdirnya dia hanya bisa merasakan cemburu dalam hatinya saja.

"Hai... apa yang kamu lamunkan disini? tidakkah kamu ingin suasana yang baru dan frees?" tanya Nefertari.

"Ah...tidak aku merasa bosan saja dengan pesta ini, mengapa tidak ada yang aku kenal sama sekal.